Sebut Alat Medis Buatan China Bisa Bahayakan Petugas Medis, Beberapa Negara Ini Tarik Peredaran Masker Gegara Tak Layak Uji

Rabu, 01 April 2020 | 15:35
www.freepik.com

Sebut Alat Medis Buatan China Bisa Bahayakan Petugas Medis, Beberapa Negara Ini Tarik Peredaran Masker Gegara Tak Layak Uji

Sosok.ID - Virus corona telah menjadi momok bagi banyak negara untuk saat ini lantaran persembarannya yang cukup cepat.

Bahkan tak hanya persebaran tetapi juga korban jiwa akibat virus tersebut pun tak sedikit.

Termasuk dengan tenaga medis yang awalnya menangani pasien yang terinfeksi virus tersebut juga ada yang ikut tertular bahkan hingga meninggal.

Hal itupun jadi pertanyaan besar, apakah alat pelindung diri (APD) dan masker yang digunakan tak cukup bisa membantu tenaga medis terbebas dari tularan virus tersebut?

Baca Juga: Ustaz Dhanu Beberkan Perihal Pandemi Corona di Indonesia : Jangan Sampai Kita Melawan Virus

China menjadi negara pertama di dunia yang sukses perangi covid-19 hingga selama beberapa hari terakir terdapat nol pasien.

Keberhasilan tersebut dipandang baik banyak negara sampai meminta bantuan pada negara Tirai Bambu untuk bisa menangani virus corona di negara mereka.

Tak terkecuali negara-negara dari benua biru, Eropa.

Beberapa waktu lalu, China pun mengirimkan alat medis termasuk masker dan beberapa alat lainnya ke berbagai negara sebagai upaya membantu penanganan virus di negara tersebut.

Baca Juga: China Tidak Kapok! Belum 100 Persen Bebas Corona, Pasar Wuhan Balik Lagi Jual Kelelawar dan Hewan Liar Lainnya, Auto Bikin Resah Masyarakat Dunia

Tapi ternyata ada beberapa negara yang justru menolak alat medis buatan China tersebut.

Ribuan alat uji dan masker medis buatan China disebut miliki kualitas di bawah standar kesehatan yang telah di tetapkan.

Hal itupun diungkap oleh beberapa negara di Benua Eropa hingga menarik peredaran alat medis yang berasal dari China di negara mereka.

Yang jelas kentara melarang beredarnya alat medis buatan China ada pemerintah Spanyol, Turki dan Belanda.

Baca Juga: Bisa Mudik, Peneliti ITB Sampaikan Kabar Baik Bahwa Pandemi Corona di Indonesia Segera Berakhir

Hal itupun bukan karena sentimen negara menurut mereka, tetapi lebih kepada keamaan dan uji kelayakan dari alat-alat medis yang dibawah standar tersebut.

Virus yang pertama kali terdeteksi di akhir tahun 2019 dan membuat pemerintah China menutup semua akses selama beberapa bulan tersebut kini telah menyebar ke banyak negara.

Termasuk dengan tiga negara tersebut yang kini telah berupaya menangani dan menyelesaikan persebaran virus-virus tersebut.

Pelarangan pemakaian alat medis dari China itu secara terang-terangan diungkap oleh Kementerian Kesehatan Belanda pada Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga: Pangku-pangkuan Mesra dengan Syahrini Sambil Berjemur, Reino Barack Malah Jadi Sorotan Gegara Penampakan Kaki, Bikin Netizen Auto Nyebut

Belanda pun mengumumkan penarikan sebanyak 600.000 masker wajah buatan China.

Peralatan buatan China tersebut padahal baru tiba pada tanggal 21 Maret yang lalu di negeri Kincir Angin.

Sedianya alat-alat medis itu akan dipergunakan oleh tim medis di garda terdepan yang menangani pasien positif corona.

Menurut para pejabat Belanda, masker buatan China itu tidak pas dan penyaringnya tidak bekerja dengan baik saat dipakai oleh tenaga medis mereka.

Baca Juga: Boyong 20 Selirnya Selama Jalani Isolasi Diri, Raja Thailand Sampai Sewa Satu Gedung Hotel Mewah di Luar Negeri untuk Hindari Virus Corona

Padahal alat-alat medis yang di datangkan dari China itu telah memiliki standar kualitas dan sertifikasi menurut pengirim.

"Sisa pengiriman barang segera dihentikan sementara dan tidak didistribusikan,"

"Sisa pengiriman barang segera dihentikan sementara dan tidak didistribusikan," demikian dinyatakan pemerintah Belanda.

"Sekarang telah diputuskan untuk tidak memakainya sama sekali."

Baca Juga: Bukti Sudah Tajir Pasca Resmi Jadi Nyonya Juragan Batu Bara, Bella Sophie Ngungsi ke Pulau Terpencil Demi Hindari Virus Corona, Netizen: Kita Mah Apa Daya

Tak hanya Belanda saja, tapi Spanyol yang juga negara yang terdampak virus corona lumayan parah pun sependapat mengenai masker buatan China tersebut.

Padahal negara Matador telah memesan banyak alat medis termasuk masker dan alat uji corona dari negara Tirai Bambu tersebut.

Spanyol menyatakan telah membeli ratusan ribu perangkat untuk mengatasi virus, tetapi mengungkapkan beberapa hari kemudian bahwa hampir 60.000 buah tidak bisa dipakai dalam memastikan apakah seseorang terkena Covid 19.

Baca Juga: Tak Kapok Mendekam di Balik Jeruji Besi Gegara Menikahi Gadis 12 Tahun, Syekh Puji Kembali Nikahi Bocah 7 Tahun, KPAI Sebut Hukuman Kebiri Menanti

Kedutaan besar China di Spanyol lewat kicauannya menyatakan perusahaan di balik alat uji ini, Shenzhen Bioeasy Biotechnology, tidak memiliki izin resmi dari pihak kesehatan China untuk menjual produknya.

Sejumlah negara Eropa menolak peralatan buatan China yang dirancang untuk mengatasi wabah virus corona. (*)

Editor : Febri

Sumber : BBC

Baca Lainnya