Sosok.ID - Di saat masyarakat berloma-lomba menjauhi seseorang yang dicurigai membawa virus corona, warga Tasikmalaya ini justru sebaliknya.
Seolah menantang virus corona, warga justru berkerumun untuk melihat 2 pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Melansir dari Kompas.com, mereka dengan santai melihat sambil mengabadikan momen saat 2 PDP tersebut hendak menuju ruang isolasi khusus pada Jumat (20/3/2020) pagi.
Tanpa menggunakan alat perlindungan diri (APD) puluhan warga itu tak takut untuk mendekat.
Kontras dengan petugas medis yang menggunakan APD lengkap, para warga hanya mengandalkan kedua telapak tangannya untuk menutup mulut dan hidungnya.
"Ini pasien corona, lihat itu dibawa pakai pakaian seperti itu," kata salah seorang warga, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Diketahui, ruang isolasi virus corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya sendiri selalu dipenuhi oleh keluarga pasien.
Mereka seolah tak memiliki kekhawatiran untuk mendekat ke pasien yang dibawa ke ruang yang terletak di samping instalasi gawat darurat itu (IGD).
Video rekaman yang mengabadikan momen pemindahan PDP k ruang isolasis tersebut kemudian menyebar dengan cepat di media sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, pihaknya akan memberikan sosialisasi kepada warga.
"Ini masalah edukasi yang terus kita optimalkan kepada masyarakat. Padahal itu kan tenaga medisnya sendiri pakai alat pelindung diri lengkap.
Kita akan lebih tekankan sosialisasinya kepada masyarakat," ujarnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Baca Juga: Malah Semakin Mewabah, Lockdown Malaysia Berimbas dengan Tambahnya Pasien Corona Menjadi 1000 Kasus
Diketahui, saat ini di Tasikmalaya sendiri terdapat 2 PDP di tasikmalaya dan 41 orang dalam pemantauan (41)
Uus mengakui bahwa wilayahnya memiliki peningkatan jumlah ODP yang tinggi.
Bahkan, dalam waktu sehari jumlahnya dapat meningkat dua kali lipat.
"Kemarin kita masih ada 22 orang, tetapi update pagi hari ini, ODP sudah mencapai 41 orang. Dari 41 ODP itu, sebanyak 31 masih dalam pemantauan, sisanya sudah selesai 8 orang," kata Uus.
Apa itu PDP dan ODP?
Belakangan istilah PDP dan ODP sering terdengar menyusul semakin banyaknya pasien positif corona di Indonesia.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan PDP dan ODP itu sendiri?
Masih dilansir dari Kompas.com, dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH memberikan penjelasannya.
Adapun, definisi tersebut berdasarkan apa yang tercantum dalam buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI yang telah direvisi dua kali, dengan edisi ketiga terbit pada 16 Maret 2020.
Berikut penjelasan Panji secara sederhana :
1. Pasien dalam pengawasan (PDP)
PDP adalah orang-orang yang mengalami gejala demam dan gangguan saluran pernapasan.
Gangguan pernapasan bervariasi mulai dari ringan hingga berat.
Selain itu, mereka juga terindikasi atau diketahui memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19.
Bisa pula apabila mereka berada di daerah yang rawan penularan Covid-19.
2. Orang dalam pengawasan (ODP)
ODP adalah orang-orang yang mengalami gejala demam dan gangguan pernapasan ringan.
Mereka juga memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang rawan penularan virus.
Bisa juga mereka adalah orang sehat yang sebelumnya melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
Sementara itu, jumlah kasus virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Melansir dari Tribunnews, hingga artikel ini diturunkan, jumlah kasus adalah 369 dengan korban jiwa sebanyak 32.
Adapun, pasien yang telah dinyatakan sembuh juga bertambah menjadi 17 orang.
(*)