Adik Bungsunya Dijadikan Samsak oleh Temannya, Kakak Beradik Ini Tusuk Bokong Pembully yang Masih SD dengan Bambu Hingga Tewas, Jasad Korban Dibuang dari Jembatan 

Rabu, 26 Februari 2020 | 19:45
SURYA.co.id/Mohammad Romadon

Adik Bungsunya Dijadikan Samsak oleh Temannya, Kakak Beradik Ini Tusuk Bokong Pembully yang Masih SD dengan Bambu Hingga Tewas, Jasad Korban Dibuang dari Jembatan 

Sosok.ID -Beralasan balaskan dendam sang adik yang jadi korban pemukulan di sekolahnya, kakak beradik di Mojokerto ini malah berakhir jadi tersangka kasus pembunuhan.

Kedua kakak beradik di Mojokerto yang balaskan dendam sang adik ini masih duduk di bangku SMA.

Pasangan kakak beradik di Mojokerto ini terbukti telah membunuh pelaku pemukulan sang adik yang masih duduk di bangku SD ini dengan menusuk bokong korban pakai bambu hingga tewas.

Tersangka TS (19) bersama adik kandungannya tersangka IS (17) terbukti melakukan persekongkolan jahat untuk menghabisi nyawa korban Ardyo Wiliam Oktavianto (13) siswa kelas IV SDN Ketamas Dungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Sergapan Kilat TNI-Polri Sambar Komandan KKB Papua Hingga Tewas, Lawan Tak Menyadari Sebelumnya Sudah Dibuntuti Diam-diam

Tersangka begitu biadab menganiaya korban dengan cara dicekik hingga tewas bahkan menusuk bokong korban menggunakan bambu.

Berikut ini fakta-faktanya:

1. Eksekutornya masih pelajar SMA

Tersangka TS pelajar SMA ini merupakan pelaku utama berperan sebagai eksekutor yang membunuh korban.

Baca Juga: Penghormatan Malaysia atas Kepergian Ashraf Sinclair, Para Sahabat di Negeri Jiran Bakal Gelar Doa Bersama dan Tahlilan

Jenazah korban Ardyo di temukan warga di bawah jembatan kawasan hutan jati, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

2. Motif dendam

Latar belakang kedua tersangka membunuh karena dendam.

Tersangka TS sakit hati karena tidak terima korban pernah memukul adik bungsunya bernama SS (13) yang merupakan teman sekelas korban di SDN Ketamas Dungus.

Tersangka TS warga Dusun Sangkan, Desa Ketamas Dungus, merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Baca Juga: Dianggap Mengecewakan Hingga Ditinggal Nikah Mantan Pacar dengan Sahabat, Luna Maya Diramal Ahli Tarot Ini Bakal Berjodoh dengan Pengusaha Tajir Berhati Lembut, Ryochin?

Empat bersaudara itu yakni kakak perempuan TS, tersangka TS (19), tersangka IS (17) dan SS (13).

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto mengatakan motif kasus kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal adalah dendam.

"Dua tersangka dendam karena korban pernah memukul adik bungsunya pada 26 Januari 2020," ungkapnya di Polres Mojokerto Kota, Rabu (26/2/2020).

Baca Juga: Sibuk Buat Video Vlog, Raffi Ahmad Tak Sadar Hampir Ijak Bayi Kembar Syahnaz: Parah Banget!!!

3. Pembunuhan dilakukan tiga hari setelah aksi pemukulan

Bogiek menjelaskan, penganiayaan dan kekerasan disertai pembunuhan terhadap korban terjadi selang tiga hari pasca pemukulan, Kamis (29/1/2020).

Motif dendam inilah memicu kedua tersangka mencari korban kemudian terjadilah kekerasan yang menyebabkan korban meninggal.

"Korban meninggal karena dicekik oleh pelaku dan kepalanya dibenturkan ke tembok pembatas jembatan," ungkapnya.

Baca Juga: Peluk Erat Jenazah Bayinya Sambil Menangis, Wanita Ini Bersyukur Ada Driver Taksi Online yang Bersedia Antar Mayat Anaknya,Sempat Putus Asa Ditolak Pengemudi Lainnya

4. TKP jembatan Gumul

Masih kata Bogiek, lokasi pembunuhan dan penemuan jenazah korban di Jembatan Gumul, kawasan hutan jati Kecamatan Kemlagi.

Kedua pelaku menganiaya korban sampai jatuh tersungkur, diduga korban sudah meninggal.

Setelah itu tersangka TS mengambil sebilah bambu dengan panjang 22 sentimeter yang sudah dipersiapkannya.

Baca Juga: Peluk Erat Jenazah Bayinya Sambil Menangis, Wanita Ini Bersyukur Ada Driver Taksi Online yang Bersedia Antar Mayat Anaknya,Sempat Putus Asa Ditolak Pengemudi Lainnya

Dia menusukan bambu itu ke arah bokong korban.

"Apa motifnya kok tersangka seperti itu sampai saat ini masih kita dalami," jelasnya.

5. Tubuh korban didorong dari jembatan

Ditambahkannya, tersangka TS mendorong tubuh korban dari atas jembatan hingga terjatuh ke dasar sungai setinggi 5 meter tersebut.

Baca Juga: Terlalu Cerewet Saat Tagih Utang, Pria Ini Nekat Gergaji Kepala Seorang Wanita di Depan Kiosnya, Begini Keadaanya Terakhir!

Tersangka SS hanya menyaksikan tersangka TS melakukan penganiayaan sampai menyebabkan korban meninggal.

"Korban jatuh didorong tersangka masuk ke dalam aliran sungai di bawah jembatan itu setelah korban ditusuk menggunakan bambu di bagian bokongnya," ujar Bogiek.

Pelaku Pembunuhan Telah Ditangkap

Di berita sebelumnya, polisi Satreskrim Polres Mojokerto Kota menangkap dua tersangka pembunuhan Ardyo Wiliam Oktavianto (13) siswa kelas IV SDN Ketemas Dungus yang jenazahnya ditemukan warga di bawah jembatan kawasan hutan jati, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Tak Tega Lihat Mbah Warjin Kesakitan Setiap Hari, Warga Desa Ramai-ramai Buat Tandu Darurat Untuk Gotong Tetangganya Sejauh 6 Km Menuju Rumah Sakit

Kedua tersangka pembunuhan, berinisial TS (19) dan IS (17), masih di bawah umur. Mereka merupakan saudara kandung asal Dusun Sangkan, Desa Katemas Dungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Pelaku utama pembunuhan ini adalah tersangka TS yang merupakan pelajar SMA di Kabupaten Mojokerto. Sedangkan tersangka IS tidak bersekolah.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto menjelaskan anggotanya melakukan serangkaian penangkapan pelaku pembunuh ini mulai Minggu (23/2/2020).

Baca Juga: Bandingkan Pesona Kecantikan Lucinta Luna dengan Syahrini, Bule Ini Sebut Istri Reino Barack Punya Ekspresi Wajah yang Bikin Takut: Aku Kayak Mau Dimakan!

Setelah diperoleh bukti petunjuk kuat dari fakta otentik di lapangan pihaknya akhirnya berhasil menangkap kedua tersangka pembunuhan ini di rumahnya, Senin (24/2/2020).

"Kedua tersangka pembunuhan ini adalah kakak beradik," ujarnya di Mapolresta Mojokerto, Rabu (26/2).

Ia mengatakan kasus pembunuhan Ardyo Wiliam Oktavianto (13) warga Desa Ketemas Dungus, Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto terungkap setelah pihaknya melakukan pemeriksaan tujuh saksi yang mengarah pada keterkaitan kedua tersangka ini.

Baca Juga: Tidur di Kasur Dengan Bantal Bulu Angsa Seharga Rp 250 Juta, Syahnaz Mengeluh Saat Harus Tinggalkan Kamar Mewah Milik Raffi Dan Gigi: Keluar-Keluar...

Kedua tersangka merupakan tetangga korban yang tempat tinggalnya masih di satu desa.

"Kedua tersangka melakukan tindak kejahatan penganiayaan disertai pembunuhan terhadap korban anak di bawah umur," ungkapnya.

Ditambahknnya, berdasarkan hasil visum dan otopsi terhadap jenazah korban penyebab korban meninggal karena melangami kekerasan secara fisik.

Baca Juga: Terlihat Lesu, Pucat Dan Berkeringat Saat Konferensi Pers, Menteri Iran Ternyata Terinfeksi Virus Corona, Begini Kondisinya Terakhir!

Karena di bawah umur tersangka IS berada di penjara khusus anak di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas II-B Kota Mojokerto.

"Tersangka terbukti melakukan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal," jelasnya. (Mohammad Romadoni)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Kronologi Pembunuhan Kakak Beradik Aniaya Siswa SD di Mojokerto, Dubur Korban Ditusuk Bambu

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Surya.co.id

Baca Lainnya