Sosok.id - Belakangan media sosial dihebohkan dengan video tukang ojek pangkalan (opang) yang meminta bayaran tak wajar pada penumpangnya.
Salah satu pengguna Instagram dengan akun bernama @undercover.id mengunggah video berdurasi 5.41 detik itu.
Dalam video yang direkam korban, memperlihatkan tiga opang yang tengah berdebat dengan tiga penumpangnya.
Adapun, perdebatan itu dipicu karena korban merasa telah diperas oleh para opang.
Pasalnya, mereka dimintai tarif Rp 250 ribu per orang, yang artinya mereka harus membayar Rp 750 ribu.
Jumlah tersebut dinilai korban sangat berlebihan mengingat perjalanan yang ditempuh adalah Kalideres-Tanjung Duren.
"Dari Kalideres ke sini per orang Rp150 ribu, jadi tiga orang Rp450 ribu.
Awalnya minta Rp250 ribu (Dikali 3 jadi Rp750.000) per orang," kata korban dikutip Sosok.ID via TribunJakarta.com dalam video tersebut, Jumat (21/2/2020).
Menaggapi hal tersebut, seorang warganet berkomentar menggunakan akun bernama @kingrazerr.
Pemilik akun yang mengaku rekan dari korban dalam video tersebut menjelaskan kronologinya.
Ia menyebut, ketiga temannya itu baru saja turun dari bus rute Kediri-Jakarta di Terminal Kalideres.
Kemudian mereka hendak melanjutkan perjalanan ke kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Tapi, karena tak bisa memesan taksi atau ojek online, ketiga korban akhirnya memilih untuk memesan opang.
Saat negosiasi tarif, para opang menyebut angka 25 yang mereka pikir tarifnya adalah Rp 25.000.
Tapi, setibanya di tujuan, para opang meminta Rp 250.000 kepaada tiap orang.
Rupanya 25 yang dimaksud bukanlah Rp 25.000 melainkan Rp 250.000.
Setelah perdebatan alot itu, akhirnya masing-masing dari mereka memberikan uang Rp 150.00 pada masing-masing opang.
Video itu kemudian menjadi viral di internet dan menyebar di berbagai media sosial.
Berkat kekuatan media sosial itu, para opang yang wajanya terlihat jelas di video tersebut kemudian diamankan oleh pihak kepolisian.
Ketiga opang yang berinisial S (44), AL (48), dan M (46) ditangkap di Terminal Kalideres saat tengah menunggu penumpang pada Jumat (21/2/2020).
Melansir dari Kompas.com, saat ditangkap mereka tak memberikan perlawanan dan langsung digelandang ke Polsek Tanjung Duren.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP M. Mubarak engatakan saat ini pihaknya masih mendalami maksud ketiga opang mematok harga tinggi pada penumpangnya.
"Karena saat ini banyak masyarakat menggunakan jasa Ojol.
Jadi dia nyari untung dengan cara seperti ini. Tapi itu masih kami dalami lagi," kata Mubarak, Jumat (21/2/2020) seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
(*)