Sosok.id - Hingga kini, kasus virus corona masih belum terselesaikan juga.
Walaupun sudah banyak yang berhasil disembuhkan, namun, jumlah orang yang terinfeksi juga terus bertambah setiap harinya.
Melansir dari South China Morning Post, hingga Selasa (11/2/2020) ditemukan 43.103 kasus, 1.018 korban jiwa, dan 4.026 sembuh di seluruh dunia.
Belum selesai masalah virus yang berasal dari sebuah tempat bernama Pasar Seafood Huanan di Wuhan, China itu, kini dunia kembali dihebohkan dengan penyakit baru.
Baca Juga: Harapan Menipis, China Tidak Tahu Siapa Patient Zero Corona Agar Bisa Buat Vaksin Anti Virus
Melansir dari World of Buzz, penyakit mematikan yang belum diketahui asal-usulnya ini muncul di Afrika, tepatnya di Nigeria.
Penyakit misterius ini ditemukan di wilayah Negara Bagian Benue.
Hingga kini, dilaporkan bahwa lebih dari 15 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Adapun, sebanyak lebih dari 100 orang telah terinfeksi penyakit yang belum diidentifikasi ini.
Nampaknya penyakit ini lebih mematikan dari virus corona.
Sebab, disebutkan bahwa penyakit tersebut dapat membunuh seseorang hanya dalam waktu 48 jam setelah terinfeksi, menurut perwakilan dari sebuah distrik di Negara Bagian Benue.
Seperti yang diketahui, masa inkubasi virus corona di dalam tubuh manusia hingga menimbulkan gejala adalah 14 hari.
Jadi, setidaknya diperlukan waktu lebih dari dua minggu sejak seseorang terinfeksi virus corona.
Menteri Kesehatan Nigeria Osagie Enharie mengatakan bahwa penyakit tersebut nampaknya bukan Ebola atau Lassa.
Ebola dan Lassa sendiri adalah penyakit yang paling sering ditemukan di Afrika Barat.
Selain itu, gejala yang muncul dari penderitanya juga tak sesuai dengan gejala penderita virus corona yang berasal dari Wuhan.
Adapun, gejala yang ditimbulkan dari penyakit misterius ini di antaranya, muntah, radang dan diare.
Osagie telah mengumumkan bahwa Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) telah diberi tahu tentang situasinya.
Operasi tanggap darurat juga telah dilaksanakan di daerah yang terkena penyakit.
Penyebab utama di balik penyakit ini diduga adalah bahan kimia yang digunakan untuk menangkap ikan.
Namun, hingga kini masih belum ada kesimpulan tentang penyakit misterius ini.
(*)