Lakukan Eksekusi Brutal Hingga Tinggalkan Mayat Balita 2 Tahun di Rel Kereta, Dua Kanak-kanak Usia 10 Tahun Ini Jadi Kriminal Paling Muda Terkejam di Inggris Sejak 250 Tahun Terakhir

Selasa, 11 Februari 2020 | 09:15
Irish Times

James Bulger (2) diculik dari sebuah mal saat jalan-jalan bersama orang tuanya

Sosok.ID -Dua bocah yang hanya anak-anak berubah menjadi pembunuh kejam dan sadis.

Entah apa yang ada dalam pikiran kedua bocah tersebut, mereka dengan tega menghabisi nyawa seorang balita.

Eksekusi yang mereka lakukan pun bukan main-main, bak penjahat profesional di film-film, kedua bocah pembunuh ini bersandiwara tanpa ada yang curiga.

Dua bocah bernama Jon Venables dan Robert Thompson awalnya bolos sekolah.

Tapi kenakalan itu berujung tak terkendali, mereka menculik dan membunuh James Bulger yang barus berusia dua tahun.

Baca Juga: Hukuman Picis Era Raja Mataram, Pimpinan Pemberontak Tiga Hari Ditusuk-tusuk Jarum Hingga Tewas, Lehernya Dipenggal, Kepalanya Dipancangkan di Sebatang Galah

Menculik Balita Usia2 Tahun

Saat mereka bolos sekolah, bocah-bocah itu memutuskan untuk jalan-jalan di sebuah mal di Bootle, Inggris.

Pagi hari pada 12 Februari 1993, kedua bocah berusia 10 tahun itu mencuri benda-benda dari toko satu ke toko lainnya.

Kedua bocah dengan muka polos itu kemudian memutuskan untuk menculik anak.

Hingga kini, tak diketahui secara pasti apa alasan mereka melakukan tindakan tersebut.

Mereka lalu menghampiri James Bulger yang saat itu sedang berkunjung ke mal bersama orang tuanya.

Baca Juga: Andre Rosiade Jadi Perbincangan Setelah Aksi Jebak PSK, Sandiaga Uno Beri Komentar Pedas Rekan Satu Partai: Saya Akan Terus Ingatkan Dia!

Mereka kemudian membawa James sehingga ia terpisah dari ibunya.

Dilansir All Thats Interesting, ketiga bocah itu meninggalkan mal sekitar pukul 15.42 waktu setempat.

Dalam waktu yang bersamaan, ibu James, Denise, menyadari anaknya telah hilang.

Ia kemudian memberitahu pihak mal untuk memberikan pengumuman.

Tetapi, hasilnya nihil dan James dilaporkan hilang ke pihak kepolisian setempat.

Usai keluar dari mal, James mulai menangis dan mencari ibunya.

Baca Juga: Ogah-ogahan Kasih Selamat Buat Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan: Nanti Lu Konser Suruh Laki Lu Aja yang Jahitin Baju, Gue Nggak Mau Jahitin Baju Lu

Namun, kedua bocah penculik itu tak menghiraukannya.

Mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju sebuah area di dekat kanal.

Sesampainya di tempat itu, James dijatuhkan ke tanah dengan posisi kepala di bawah kemudian ditinggalkan.

James yang kesakitan pun menangis kencang.

Saat itu, ada seorang wanita yang mengetahui kejadian tersebut, tapi ia tak melakukan apa-apa.

Jon dan Robert lalu memanggil balita itu dan si balita juga mau mendekat ke mereka berdua.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Tak Ada Wacana Memulangkan WNI Eks ISIS: Saya Curiga Ini Pengalihan Isu

Mereka berdua kemudian menutupi dahi James yang terluka dengan tudung yang dikenakannya.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Mereka melewati jalanan Liverpool yang padat dengan orang berlalu lalang.

Beberapa orang bahkan mengaku melihat mereka.

Ada yang mengaku melihat James tertawa, hingga ditendang oleh salah satu bocah penculik itu.

Namun, tetap saja tak ada satu pun yang melakukan tindakan.

Baca Juga: Banyak Rekan Artis Memilih Cerai Timbang Dimadu, Pesinetron Ini Justru Tak Malu Jadi Istri Kedua Selama 12 Tahun Lebih, Ternyata Suaminya Bukan Orang Sembarangan!

Bahkan seorang wanita yang melihat kedua bocah itu menyiksa si balita malah menghindarinya.

Walaupun demikian, akhirnya ada seseorang yang melihat James terluka mendekat ke mereka.

Wanita itu kemudian bertanya ada apa sehingga James bisa mengalami luka-luka seperti itu.

Tetapi, dua bocah penculik itu berkata, "Kami baru saja menemukannya di kaki bukit," mengutip All Thats Interesting.

Mendengar jawaban kedua bocah itu, ia lalu menyarankan mereka untuk membawanya ke kantor polisi terdekat.

Baca Juga: Bukan A26 Class, Kilo Class atau Scorpene, Indonesia Pernah Mengincar Kapal Selam Siluman Ini Karena Bisa Menyerang dari Balik 'Tirai' Permukaan Laut

Namun, ia tak mengantarkan mereka karena seorang wanita lainnya melihat James tertawa.

Jadi, kedua wanita itu berpikir bahwa mereka akan baik-baik saja.

Ia berniat untuk mengantar James ke kantor polisi.

Tetapi, tak jadi sebab ia tak menjumpai orang untuk menitipkan putrinya.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan dan berhenti di dua toko berbeda.

Di sana, mereka bertemu sekumpulan remaja yang mereka kenal.

Para remaja itu kemudian menanyakan tentang James.

Baca Juga: Bukannya Tak Terinfeksi karena Sudah Kebal, Ahli Sebut Virus Corona Mungkin Sudah Menjangkiti Masyarakat Indonesia Tapi Tak Terdeteksi

Tetapi, dua bocah itu mengatakan bahwa dia adalah adik dari Jon dan mereka akan mengantarnya pulang.

Setelah jalan-jalan, mereka bertiga akhirnya tiba di wilayah yang sepi dekat rel kereta api.

Pembunuhan Kejam

Pembunuhan brutal terhadap James pun dimulai dari pukul 17.45 hingga 18.30 malam waktu setempat.

Awalnya, mereka mencipratkan cat hasil curian yang mereka bawa ke mata kiri James.

Kemudian, balita tak berdosa itu ditendang, dipukul menggunakan batu, dan mulutnya disumpal dengan batu baterai.

Puncaknya, saat kepala James dipukul menggunakan batang besi seberat 10 kg.

Baca Juga: Nikahi Anak Wakapolda, Pria Ini Nekat Berselingkuh Hingga Akhirnya Diketahui Sang Mertua, Begini Reaksinya Sampai Buat Menantunya Gelagapan!

Akibat dari pukulan itu, tengkorak James retak di 10 bagian.

Secara keseluruhan, James memiliki 42 luka di wajah, kepala, dan tubuhnya.

Tangkap layar Independent.ie
Tangkap layar Independent.ie

James Bulger (2) dibunuh secara brutal oleh dua bocah berusia 10 tahun.

Lukanya sangat parah sehingga pihak berwenang mengatakan bahwa tak ada cara untuk mengetahui cedera mana yang paling fatal.

Setelah itu, mereka meletakkan tubuh James di rel kereta api.

Menurut ahli forensik, saat itu diperkirakan James telah meninggal.

Mereka meletakkan tubuh James di sana dengan maksud agar terlihat seperti kecelakaan.

Kedua bocah itu lalu pergi sebelum kereta datang dan membuat tubuh James terbagi menjadi dua bagian.

Baca Juga: Temukan Banyak Kejanggalan pada Kematian Putrinya, Karen Pooroe Bakal Ambil Jalur Hukum, Minta Pihak Berwenang Periksa Marshanda

Fakta mengejutkan

Keesokan harinya, polisi menggeledah kanal tempat tiga anak laki-laki itu mampir kemarin siang.

Pencarian lain juga dilakukan tapi hasilnya nihil.

Selanjutnya, polisi malah menuduh orang tua James dan menjadikan mereka sebagai tersangka.

Namun, saat memeriksa rekaman CCTV, polisi sangat terkejut.

Pasalnya, mereka melihat dua bocah penculik itu membawa James keluar dari mal.

Gambar ketiga bocah itu kemudian disebar ke seluruh negeri.

Ralph, ayah James, sempat merasa lega karena anaknya hanya dibawa oleh dua bocah laki-laki.

Baca Juga: Ironis! Seorang Suami Tega Jual Istri ke Sekelompok Teman, Dipaksa Berhubungan Badan Hingga Lebih dari 5 Kali per Orang, Alasan Dibaliknya Bikin Polisi Prihatin

Dua hari setelahnya, tubuh James berhasil ditemukan di jalur kereta api yang hanya berjarak 200 meter dari sebuah kantor polisi.

Barang bukti berupa alat-alat yang digunakan untuk membunuh James juga ditemukan berserakan di sekitar lokasi.

Polisi lalu mencurigai dua bocah penculik itu dan melacak absensi keduanya di sekolah.

Hal ini kemudian membuat geger, bahkan ada orang tua yang melaporkan anak-anak mereka.

Tapi, informasi itu kemudian hanya sebuah tipuan.

Baca Juga: Lebih Dari 900 Orang Tewas Gegara Virus Corona, Korea Utara Adem Ayem Tak Deteksi Wabah Meski Berbatasan Langsung, Ini Penyebabnya!

Hingga akhirnya polisi mengetahui bahwa Jon dan Robert lah yang membunuh James.

Hal itu juga didukung dengan adanya bukti-bukti pada keduanya.

Perbuatan kedua bocah itu menjadikan mereka pembunuh termuda di Inggris sejak 250 tahun terakhir.

Mereka kemudian dijatuhi hukuman 8 tahun penjara. (Dwi Nur Mashitoh)

Artikel ini pernah tayang di Intisari.id dengan judul: Kisah James Bulger, Balita yang Jadi Korban Penculikan dan Pembunuhan Sadis oleh Dua Bocah 10 Tahun yang Awalnya 'Hanya' Bolos Sekolah

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : intisari.id

Baca Lainnya