Sosok.ID - Sampai Dengan perkembangan terbaru mengenai virus corona yang saat ini hampir menyentuh angka 1.000 orang yang jadi korban meninggal.
Bahkan virus yang baru muncul bulan Desember tahun lalu itu telah dikonfirmasi menyebar di 20 negara lebih.
Virus yang diklaim berasal dari kota Wuhan, provinsi Hubei, China itu menjadi perhatian internasional.
Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) telah mengalaram darurat mengenai wabah tersebut dan sedang berupaya mencari solusi.
Persebaran virus corona bahkan telah sampai ke benua Amerika dan Eropa dalam waktu sekejap.
Namun persebaran itu ternyata tak berlaku bagi negara yang berbatasan langsung dengan China ini.
Sampai saat ini tak ada kabar mengenai virus corona yang masuk ke wilayah Korea Utara (Korut).
Negara yang dipimpun oleh Kim Jong Un itu belum mengkonfirmasi apakah ada warganya yang terjangkit virus corona.
Hal yang berbanding terbalik justru tersiar mengenai virus corona dan Korea Utara.
Melansir dari Daily Star pada Senin (10/2/2020), Korut terkesan menutup-nutupi apa yang terjadi di dunia luar kepada dalam negeri mereka.
Termasuk dengan wabah virus corona yang telah tewaskan 900 lebih jiwa tersebut.
Spekulasi terakhir mengenai kabar terhadap Korut juga telah santer bahwa virus corona telah masuk ke negara komunis itu.
Saat ini, jajaran pemerintah negara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un ini tengah berupaua keras menutupi perbatasan sebagai upaya pencegahan virus mematikan ini.
Korut juga dikabarkan menghentikan penerbangan maskapai dan layanan kereta api dengan negara tetangga.
Dikonfirmasi jalur transportasi dari dan ke Rusia serta China ditutup rapat oleh pemerintah Korut.
Tak hanya itu. Korut juga menerapkan wajib karantina selama beberapa meinggu pada orang asing yang baru datang ke wilayah tersebut.
Semua perjalanan wisata dikunci rapat oleh Kim Jong Un untuk sementara waktu.
Meski demikian, kabar mengenai virus tersebut masih misteri dan spekulasi, namun diduga akurat karena berasal dari beberapa sumber kuat.
Daily North Korea misalnya, menyebut ada lima orang meninggal setelah demam di rumah sakit Sinuju, dan daerah terdekat.
Kasus-kasus ini tidak dikonfirmasi oleh Korea Utara, namun kemiripannya cenderung mencolok dan nyaris serupa dengan virus corona.
Sumber Daily North Korea juga menyebut langkah Korut untuk menutupi kasus-kasus tersebut.
Mereka memerintahkan para pejabat kesehatan masyarakat di Sinuju untuk membuang mayat-mayat itu dan merahasikan kematiannya dari masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum secara resmi mengonfirmasi kasus infeksi virus asal Wuhan tersebut di Korea Utara.
"Ada desas-desus, bahwa virus corona sudah menyebar, ke Korea Utara," satu sumber di provinsi mengatakan kepada Daily North Korea.
"Jika kematian itu disebabkan oleh virus corona, otoritas Korea Utara perlu mengambil langkah-langkah untuk menangani wabah itu daripada mencoba menutupinya," tambahnya.
Warga Korut yang diketahui bekerja di China sebagai pelayan restoran atau pekerjaan lain diketahui diisolasi oleh pemerintah di rumah masing-masing.
Melansir dari Reuters, Korut yang biasanya mahir bermain rahasia dengan rakyatnya itu mmang disebut sebagai pemerintah yang cekatan dan cepat.
Hal itu lantaran pemerintah selalu bertindak sigap menutup akses apa saja yang sedang hangat di dunia internasional termasuk dengan wabah virus corona.
Mantan pegawai dalam proyek perawatan kesehatan di Korea Utara, Kee Park dari Harvard Medical School membenarkan info tersebut.
"Tindakan mereka, sangat mahal dalam hal pendapatan dari wisatawan dan perdagangan serta secara administratif untuk mengkarantina orang, mencerminkan keprihatinan mereka mengenai kapasitas sistem kesehatan mereka untuk menangani wabah," kata Park.
Oleh sebab itu Korut dikenal sangat lemah dalam mengatasi wabah yang menyerang negaranya tersebut.
Alasannya karena Korut tidak memiliki sumber daya medis yang tidak memadahi dalam hal penanganan wabah penyakit serius seperti virus corona. (*)