Sosok.ID - Nasib apes harus dialami seorang pria hanya gegara kondom yang ia gunakan saat berhubungan dengan sang istri.
Menuding kondom yang ia gunakan memiliki kualitas yang buruk, pria ini dikabarkan sampai menuntut ganti rugi pada perusahaan alat kontrasepsi.
Tuntutan ganti rugi ini dilayangkan lantaran kualitas buruk kondom yang ia gunakan menyebabkan sang istri jadi hamil dan menjalani aborsi.
Ya, memang tak semua pasangan di dunia menyukai berhubungan intim secara langsung.
Terkadang ada pula pasangan yang memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom untuk menghindari kehamilan.
Namun apa jadinya bila pengaman atau kondom yang digunakan justru tak berfungsi dengan semestinya?
Seperti yang belum lama ini dialami oleh seorang pria asal Haining, Tiongkok.
Dilansir Sosok.ID dari Sina dan World of Buzz, Rabu (22/1/2020) pria bermarga Wang tersebut memang mengakui saat itu ia dan istri sedang ingin melakukan hubungan intim.
Namun keduanya sepakat untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Hal ini lantaran ia dan sang istri telah memiliki 2 orang anak dan tak ingin menambah momongan lagi.
Namun setelah melakukan hubungan suami istri, pria ini sadar bahwa kondom yang ia beli dan gunakan berlubang dan menyebabkan kebocoran.
Panik, ia akhirnya pergi membelikan pil kontrasepsi untuk istrinya untuk mencegah kehamilan.
Keesokan harinya, pria yang bermarga Wang ini kembali melakukan hubungan intim dan sekali lagi menemukan lubang pada merek kondom yang sama.
Sontak saja ia kesal bukan kepalang.
Kekesalannya semakin menjadi-jadi kala pil kontrasepsi yang dikonsumsi sang istri ternyata tak bekerja dengan baik hingga kehamilan tak bisa dihindari.
Nahasnya, saat hamil, sang istri sempat menderita beberapa komplikasi yang disebabkan trauma dan stres.
Lantaran mengancam kondisi kesehatannya, kehamilan tersebut akhirnya harus diaborsi demi menyelamatkan nyawa sang istri.
Kesal bukan kepalang karena sampai mengalami hal tak menyenangkan seperti ini, pria bermarga Wang ini langsung marah dan melayangkan protes ke apotek tempat ia membeli kondom.
Tak hanya itu, ia juga menuntut ganti rugi pada perusahaan alat kontrasepsi yang menyebabkan istrinya hamil itu.
Mengutip dari Sina, ia mengatakan bahwa apotek dan perusahaan tersebut telah menjual kondom palsu.
Sementara itu, pihak apotek mengatakan jika produk yang dijualnya asli, sehingga mereka berniat melakukan tindakan hukum kepada pihak penyuplai kondom tersebut untuk meminta kompensasi.
Perusahaan yang menyuplai kondom tersebut akhirnya setuju untuk membayar kondom dan kontrasepsi yang sebelumnya Wang beli.
Kendati demikian, perusahaan tetap bersikeras mengatakan jika kondom yang mereka produksi dan pasarkan tak memiliki masalah.
Tim jasa layanan kustomer bahkan sempat mempertanyakan apakah cara Wang menggunakan kondom sudah benar atau belum.
Saat ditanya seperti itu, Wang sempat ragu dan tak yakin dengan jawabannya sendiri.
Meski begitu, Wang mengaku masih keberatan mengingat sang istri mengalami trauma secara emosional akibat kehamilannya yang bermasalah dan terpaksa digugurkan.
(*)