Sangat Berbahaya, Soeharto Rupanya Pernah Lakukan Misi Ini di Israel, Benny Moerdani Sampai Ancam Tak Akui Kewarganeraan Bila Gagal

Kamis, 02 Januari 2020 | 16:45
TRIBUNNEWS

Presiden Soeharto Pernah Ngamuk Gegara Garuda Indonesia Mau Bangkrut, Dirut dan Direksinya Ia Sebut Mafia

Sosok.id - Menjadi presiden Republik Indonesia selama puluhan tahun membuat kehidupan Soeharto begitu misterius.

Pasalnya banyak hal-hal yang rupanya masih menjadi rahasia negara.

Selama 32 tahun menjadi presiden RI, Soeharto pernah beberapa kali melakukan misi super rahasia yang dipercayakan kepada Benny Moerdani.

Salah satu misi super rahasia Soeharto adalah pembelian 32 pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk milik Israel pada 1979.

Baca Juga: Sudah Belasan Tahun Berpisah dengan Tommy Soeharto, Tata Cahyani Jawab Tudingan Soal Gondol Uang Keluarga Cendana Sebesar Rp 100 Miliar : Saya Terpaksa Menyelamatkan Kedua Anak Saya

Melansir dari buku berjudul "Benny Moerdani Yang Belum Terungkap", berikut cerita misi super rahasia Soeharto.

Nama sandi misi super rahasia ini adalah Operasi Alpha, diambil dari huruf depan pesawat A-4E Skyhawk yang akan dibeli.

Pembelian pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk secara diam-diam ini dilakukan karena Indonesia saat itu tak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

Ashadi Tjahjadi dalam bukunya berjudul 'Loyalitas Tanpa Pamrih', menceritakan Benny Moerdani memberikan ancaman kepada para anggota yang ikut dalam misi super rahasia itu.

Baca Juga: Tata Cahyani, Mantan Istri Tommy Soeharto yang Kabur ke Singapura Usai Diduga Gondol Rp 100 Miliar Harta Keluarga Cendana

Benny mengancam tidak akan mengakui kewarganegaraan mereka jika misi ini gagal.

"Yang ragu-ragu silahkan kembali sekarang" ucap Benny di dalam buku Ashadi Tjahjadi.

Misi super rahasia ini cukup merepotkan intelijen Indonesia karena harus mengirim tim mulai dari teknisi hingga pilot, tentunya dengan diam-diam.

Semua identitas prajurit yang dikirim dalam misi ini dibuang di laut Singapura.

Baca Juga: Presiden Soeharto Pernah Ngamuk Gegara Garuda Indonesia Mau Bangkrut, Dirut dan Direksinya Ia Sebut Mafia

Bahkan, untuk menjaga kerahasiaan, mereka menyebut Israel dengan Arizona (negara bagian AS).

Djoko Poerwoko, salah satu anggota tim, dalam bukunya berjudul 'Menari di Angkasa', menceritakan bahwa awalnya mereka terbang ke Frankfurt, Jerman.

Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel.

Di sana, para pilot itu langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan.

Baca Juga: Camdessus, Bos IMF dengan Gaya Sedekapnya Pernah 'Menyakiti' Soeharto, Sekarang Tinggal Tunggu Waktu Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia

"Betapa hebatnya agen rahasia Mossad (intelijen Israel) yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor" kata Djoko dalam bukunya.

Misi super rahasia Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980.

Tim ini kemudian pulang ke Indonesia melalui Washington.

Kemudian mereka ke Arizona, masuk ke pangkalan US Marine Corps.

Baca Juga: Hanya Ditertawakan oleh Keluarganya, Mimpi Ini Rupanya Jadi Pertanda Soeharto akan Segera Berpulang, Begini Kisahnya

Selama tiga hari mereka menjalani pelatihan versi Marine Corps, dan pada hari terakhir mereka diwajibkan berfoto dengan A-4E Skyhawk milik AS.

"Ini sebagai kamuflase intelijen" kata Djoko dalam bukunya.

Kembali ke Indonesia, mereka memamerkan Skyhawk ke publik pada peringatan HUT ABRI, 5 Oktober 1980.

Selundupkan 2000 Senjata ke Afganistan.

Baca Juga: Sederet Prestasi Calon Tunggal Pengganti Tito Karnavian Sebagai Kapolri, Memburu Gembong Teroris Dr Azahari Hingga Mengejar Anak Bungsu Soeharto

Di samping itu, Soeharto juga pernah memerintahkan misi rahasia lain yakni menyelundupkan 2000 senjata ke Afganistan.

Hal ini berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat Amerika Serikat yang sedang perang dingin pun mulai gusar.

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu memang dekat dengan Amerika Serikat, lantas memutuskan untuk membantu.

Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan, Benny Moerdani untuk bertemu dengan kepala intelijen Pakistan.

Baca Juga: Kisah Prabowo Subianto Diberi Wejangan oleh Mantan Mertuanya Soeharto Agar Jangan Angkuh : Saya Tadi Berharap dapat Sangu Ongkos

"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan" kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy yang saat itu menemani Benny.

Lalu, disepakatilah operasi bersama yang diberi nama Babut Mabur atau permadani terbang.

Operasi ini untuk mengirimkan senjata-senjata sumbangan dari Uni Soviet yang diterima Indonesia saat Trikora, diserahkan kepada pejuang Afganistan.

Tentu saja atas persetujuan Presiden Soeharto.

Baca Juga: Keluarga Cendana Punya Anggota Baru, Cicit Soeharto yang Jenius Menikah, Haryo Pernah Selesaikan S1 dan S2 Hanya 1,5 Tahun Saat Masih Berusia 18 Tahun

Teddy Rusdy dalam buku biografinya yang berjudul "Think Ahead" menyebut senjata itu diangkut ke Jakarta dan dismpan di bandara Halim Perdanakusuma.

"Waktu itu terkumpul 2000 pucuk senjata, cukup untuk dua batalion" kata Teddy.

Pekerjaan berikutnya, Teddy diperintah Benny untuk menghapus nomor seri senjata-senjata itu.

Baru pada Juli 1981, persiapan pengiriman mulai dilakukan.

Baca Juga: Punya Akun Instagram dengan 72 Ribu Pengikut, Tommy Soeharto Cuma Setia Ngikuti 1 Akun, Milik Sosialita Cantik?

Semua senjata dimasukkan ke peti dan diberi tanda palang merah.

Sebagai kamuflase, peralatan tempur ini dicampur dengan obat-obatan dan selimut.

Teddy juga ditugasi Benny mengantar peti-peti tersebut dengan kargo udara, memakai Boeing 707 milik Pelita Air.

Pesawat ini diawaki kapten Arifin, Andullah, dan Danur.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Pada Soeharto, Ia Hampir Saja Mati Diracun Tikus

Seluruh aktivitas Teddy dipantau Benny dari Jakarta.

Benny juga meminta Teddy terus berkomunikasi menggunakan scrambler atau peralatan komunikasi milik intelijen.

Saat pesawat mendarat, intel Pakistan sudah siaga dengan membawa 20 truk .

Misi penyelundupan senjata pun sukses dan berhasil diterima oleh pejuang Afganistan.(Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)

Baca Juga: Pesan Terakhir Istri Soeharto Sebelum Wafat, Diabaikan Orang Terdekat Termasuk Suaminya Tapi 2 Tahun Kemudian Terbukti, Bu Tien: Sudah Cukup, Beliau Sudah Tua

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Misi Super Rahasia Soeharto di Israel, Benny Moerdani Ancam Tak Akui Kewarganegaraan Jika Gagal

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Surya.co.id

Baca Lainnya