Sosok.ID - Dalam hubungan pertemanan terkadang terdapat percikan-percikan pertengkaran yang menjadi bumbu dalam hubungan tersebut.
Namun percikan tersebut haruslah segera direda dengan saling keterbukaan untuk mencari solusi bersama.
Hal tersebut akan membuat pertemanan menjadi langgeng atau awet lama.
Berbeda dengan pertemanan dari dua wanita ini yaang justru berujung pada kematian orang lain.
M alias Pakde, sapaan akrabnya harus meregang nyawa setelah niat baiknya tak didengar oleh dua orang wanita yang bersahabat ini.
Awalnya M hanya ingin melerai saat dua wanita yang merupakan kawan akrab sedang bertengkar.
Tetapi justru dirinya harus meregang nyawa setelah niat baiknya itu diselimuti oleh gelap mata nya salah satu wanita tersebut.
AT alias Nisa dan Devi awalnya berteman karib, hingga pertengkaran di sebuah warung tuak antar keduanya mengakibatkan salah seorang pelanggan lain meninggal dunia.
Kejadian tragis ini bermula saat kedua sahabat ini datang ke sebuah kedai tuak yang berada di Kecamatan Pangkal Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (26/12/19) lalu.
Saat berada di warung, dua sahabat ini bersitegang hingga terjadi cekcok mulut antar keduannya.
Melihat pertengkaran dua orang wanita, salah seorang pria yang dikenal dengan sapaan Pakde berniat melerai keduanya.
Ia pun menengahi pertengkaran dua wanita tersebut yang sudah berada di puncak kemarahan.
Akhirnya pertengkaran berakhir, namun belum ada kata damai dari kedua belah pihak yang bertengkar.
Alih-alih putar balik untuk mundur, ternyata amarah dari salah seorang wanita yang bertengkar itu belum padam.
AT alias Nisa tiba-tiba mundur untuk meraih satu botol minuman dari bahan kaca di sampingnya.
Dengan gelap mata AT memecahkan botol tersebut dengan menghantamkannya di tiang warung.
Pecahan botol itu dijadikan AT sebagai senjata.
Sangking nekatnya, AT tiba-tiba berdiri diatas meja dan melempar pecahan botol ke arah Devi.
Bermaksud untuk melukai Devi, justru pecahan yang dilemparkan oleh AT malah menyerempet leher M yang masih berada diantara kedua wanita tersebut.
Alhasil terdapat luka robekan yang menganga di bagian leher pria berinisial M tersebut hingga membuatnya terkapar mengeluarkan darah.
Melihat kejadian itu, AT dan pengunjung berusaha menolong korban dengan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pelalawan.
Namun, karena luka yang dialami korban pada leher itu cukup serius membuat banyak mengeluarkan darah.
Korban dinyatakan telah meninggal dunia setibanya di RS.
Mengetahui kondisi itu, tersangka sempat panik dan berusaha melarikan diri ke rumah temannya.
Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Kejadian pertengkaran dua wanita yang berujung maut tersebut dibenarkan oleh Kapolres Pelalawan, AKBP Hasyim Risahondua, Jumat (27/12/19).
"Korban melerai pertengkaran hingga situasi sempat mereda," kata Kapolres Pelalawan AKBP Hasyim Risahondua, dikutip dari Kompas.com.
"Lemparan pecahan botol justru mengenai korban yang menyebabkan luka robek di leher sebelah kiri. Sehingga korban mengalami pendarahan," kata Hasyim.
Tersangka AT pun akhirnya diamankan pihak kepolisian beberapa jam setelah melakukan aksinya yang membuat nyawa seseorang harus melayang.
"Tersangka ditangkap Polsek Pangkalan Kerinci beberapa jam setelah melakukan aksinya kemarin, Kamis (26/12/2019), dini hari pukul 01.30 WIB," ungkap Hasyim, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, tersangka akan dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun. (*)