Punya Rumah Gedong Dua Lantai dengan Dinding Berlapis Ubin Keramik, Pasutri di Klaten Ini Jadi Sorotan Usai Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin 

Rabu, 25 Desember 2019 | 10:46
(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Rumah dua lantai di Dusun Telukan, Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Sosok.ID- Berawal dari rumahnya yang ditempeli stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial, rumah dua lantai milik pasutri di Dusun Telukan, Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi sorotan warga.

Rumah dua lantai itu diketahui milik pasutri Erna (36) dan Marino (36).

Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Wanglu, Daroni (51), pemasang stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial di rumah Erna dilakukan pada Selasa (17/12/2019).

Pemilik rumah awalnya tidak mempermasalahkan terkait pemasangan stiker keluarga miskin.

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari, Mulan Jameela Bersama Ribuan Orang Sudah Siap Jemput Ahmad Dhani di LP Cipinang, Kuasa Hukum Sampai Siapkan Panita Khusus

Setelah rumahnya dipasangi stiker keluarga miskin ramai menjadi perbincangan, Erna secara sukarela memutuskan untuk mengundurkan diri penerima bansos dari pemerintah.

"Awalnya ingin ditempeli (stiker keluarga miskin). Terus jadi seperti itu (sorotan) kemudian mengundurkan diri," katanya ditemui di kantornya, Senin (23/12/2019).

Erna mengundurkan diri dari penerima bansos pada Sabtu (21/12/2019).

Pengunduran diri Erna turut disaksikan petugas dari perangkat desa, Dinas Sosial (Dinsos), kepolisian dan TNI serta pendamping PKH.

Baca Juga: Diduga Tewas Dianiaya Suami dan Anak Kandungnya, Kisah Menyayat Ibu Hamil 7 Bulan yang Sungguh Menyayat Hati Ini Viral di Media Sosial

Dengan pengunduran diri tersebut, secara otomatis stiker keluarga miskin yang sebelumnya terpasang di rumah Erna akhirnya dilepas.

Daroni mengungkapkan, rumah dua lantai yang ditempat Erna baru selesai dibangun.

Sedangkan Erna sejak 2011 sudah terdaftar dalam penerima bansos dari pemerintah. Adapun pekerjaan Erna dan suami sehari-hari sebagai buruh serabutan.

"Bangunan rumah itu belum ada setahun. Jadi, rumah itu bangunan baru," jelasnya.

Baca Juga: Tahun Baru 2020 Tinggal Menghitung Hari, Mbak You Sebut Artis yang Dikenal Alim Ini Bakal Ditangkap Polisi karena Punya Profesi Sampingan Sebagai Gigolo : Dia Salah Satu Target Polisi

Disebutkan, ada sekitar 300 warga Desa Wanglu yang menerima bansos BPNT.

Sebagian besar warga penerima bansos mata pencahariannya adalah buruh.

Terpisah, Koordinator Kabupaten PKH Klaten, Theo Markis menjelaskan, BPNT di Klaten dimulai Oktober 2018. Sedangkan saat itu, rumah dua lantai milik Erna belum terbangun.

"Dari informasi yang diterima baru dibangun setahun terakhir. Artinya, kalau ditarik mundur Oktober 2018 rumah itu belum ada," katanya.

Baca Juga: Menjerit Kesakitan Hingga Nyaris Sekarat, Wanita Ini Disiram Zat Asam oleh Suami Sampai Alat Kelaminnya Melepuh Cuma Gegara Hal Sepele

Menurut dia, rumah dua lantai yang ditempati Erna dan keluarganya dibangun dengan bantuan dari adiknya yang bekerja sebagai TKI di Jepang.

Material sisa pembangunan kemudian dilimpahkan kepada Erna.

"Adiknya bangun rumah di lokasi berbeda. Ada sisa material dilimpahkan kepada kakaknya (Erna). Akhirnya digunakan untuk membangun rumah itu. Rumah itu memang belum jadi," terang dia.

Baca Juga: Bakal Bebas di Akhir Tahun 2019, Ahmad Dhani Akan Dijemput Ribuan Orang, Mulan Jameela Sampai Siapkan Kejutan Khusus

Pihaknya mengaku, sudah melakukan konfirmasi terkait pengunduran diri pemilik rumah dua lantai tersebut dari kepesertaan penerima bansos dengan ditandai berita acara mundur secara sukarela.

"Setelah menandatangi berita acara pengunduran diri itu kemudian dilepas stiker keluarga miskin yang terpasang di rumahnya Bu Erna," ucap dia. (Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:Jadi Sorotan, Stiker Keluarga Miskin yang Dipasang di Rumah 2 Lantai Akhirnya Dilepas

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya