Sosok.ID - Bukannya mengajarkan hal baik atau memberi bimbingan pada anaknya agar kelak jadi orang sukses.
Seorang Ayah di China ini justru paksa anak lelakinya untuk mencari nafkah ketimbang sekolah.
Hal itupun menuai kecaman dari publik di China beberapa watu lalu hingga viral di media sosial.
Bukan karena terlilit hutang maupun gegara faktor ekonomi keluarga.
Namun lantaran si bocah tak mengerjakan tugas sekolahnya atau PR hingga dipaksa sang ayah untuk mengemis.
Pada Kamis (12/12/19) lalu, polisi Shanghai mendapat laporan dari beberapa warga mengenai seorang bocah laki-laki di sebuah stasiun.
Bocah tersebut masih berusia 10 tahun.
Saat ditemui oleh pihak kepolisian, si bocah sedang membawa mangkuk dan mengemis meminta makanan pada calon penumpang di stasiun lokal disana.
Anak laki-laki berusia 10 tahun itu mengaku ditinggal ayahnya di lokasi tersebut selama 45 menit.
Ayahnya pergi entah kemana, bocah itupun tak tahu.
Melansir dari Oddity Central, si bocah mengungkapkan bahwa ayahnya meninggalkannya di stasiun untuk mengemis sebagai hukuman.
Hukuman itu diberikan padanya karena ia tak mengerjakan PR sekolahnya.
" Ayah saya mendapat pemberitahuan dari guru bahwa saya tidak mengerjakan tugas. Jadi, saya diminta berlutut dan mengemis minta makan," ujarnya, diterjemahkan dari Oddity Central.
Melihat kondisi bocah tersebut, pihak kepolisian pun membawanya ke kantor.
Di sana polisi-polisi itu menawarkan anak itu biskuit dan segelas minuman hangat.
Dilansir dari Oddity Central, pihak kepolisian segera menghubungi ibu bocah laki-laki itu yang tak disebutkan namanya.
Kepada polisi, ibu itu mengatakan suaminya sangat kecewa karena dia sering mendengar anaknya itu tidak menyelesaikan PR.
Karena itu, dia pun merancang hukuman seperti apa kehidupannya jika pendidikannya tidak tuntas.
Hanya, dia tidak setuju dengan metode suaminya.
Dilaporkan Kankannews.com, polisi memperingatkan ibu itu bahwa selain menghancurkan rasa percaya diri anak, hal itu juga bisa dikategorikan mengganggu ketertiban umum.
Pendidikan keras yang dialami bocah itu bukan hal baru di China.
Meski begitu, aksinya tetap dikritik oleh media setempat.
"Apa yang ayah itu pikirkan? Untungnya ada polisi yang sigap. Mungkin semuanya akan buruk jika dia terlambat diketahui," ujar seorang warganet, dikutip dari Oddity Central.
Sementara netizen lainnya mencoba memaklumi bahwa ayahnya mungkin sudah pernah mengalami hidup pahit, jadi dia tidak ingin anaknya ikut mengalami.
"Hanya, mengemis di tempat umum seperti stasiun kereta adalah perbuatan yang sangat berbahaya," kata netizen itu, dikutip dari Oddity Central. (*)