Dianggap Tak Suci Gegara Menstruasi, Gadis Ini Diusir dari Rumah dan Diasingkan di Gubuk Reot, Akhirnya Meninggal dengan Tragis Setelah Lakukan Ini Demi Bertahan Hidup

Minggu, 08 Desember 2019 | 17:17
thehimalayanpost.com via Tribunnews

Seorang wanita di Nepal meninggal dunia saat menjalani tradisi pengasingan karena dirinya tengah menstruasi.

Sosok.id - Padahal bukan salahnya, tetapi wanita ini harus mengalami penderitaan dan juga meninggal dunia dengan tragis.

Parbati Buda Rawat (21) ditemukan tewas pada Minggu (1/12/2019) lalu di sebuah gubuk kecil yang terletak tak jauh dari rumah tempat tinggal keluarganya.

Melansir dari Daily Mail, Parbati meninggal dunia karna menghirup asap saat ia mencoba untuk menghangatkan diri dengan menyalakan api di dalam gubuk tersebut.

Atas kematian Rawat, pihak kepolisian telah menahan saudara iparnya.

Baca Juga: Sudah Punya Tunangan, Wanita Ini Diizinkan Jalin Hubungan Terlarang dengan 3 Pria Lain, Tinggal Satu Atap dan Janji Bakal Rawat Anak Bersama-sama

Sebab, ia diduga telah menjalankan praktik yang sudah dihapuskan di negara tersebut.

Yakni, mengasingkan perempuan yang tengah mengalami menstruasi.

Bila terbukti bersalah, ia akan dikenai hukuman berupa penjara selama tiga bulan dan denda sebesar 3.000 Rupee atau sekitar Rp 590 ribu.

Hukuman tersebut berdasarkan aturan undang-undang yang diperkenalkan tahun lalu.

Baca Juga: Belum Lama Istri Meninggal Gegara Tsunami, Komedian Ini Menikah Lagi, Istri Barunya Bikin Netizen Melongo!

Adapun di Nepal sendiri, banya komunitas yang menganggap perempuan yang tengah mengalami menstruasi tidak suci.

Bahkan, di beberapa daerah terpencil, wanita yang tengah kedatangan tamu itu akan diasingkan di sebuah gubuk kecil yang terletak jauh dari pemukiman.

Tradisi sejak berabad-abad lalu ini disebut sebagai tradisi 'chhaupadi'.

Parktek ini telah menyebabkan kematian pada beberapa perempuan setiap tahunnya yang disebabkan oleh berbagai hal.

Baca Juga: Entah Apa yang Merasukinya, Seorang Penumpang KRL Nekat Merokok Dalam Kereta, Hingga Harus Diusir Lusinan Petugas, Begini Videonya!

Seperti, demam, menghirup asap, digigit ular, dan serangan hewan buas.

"Kami menangkap saudara ipar korban kemarinuntuk diselidiki setelah dicurigai bahwa ia terlibat saat memaksa mendiang untuk tinggal di gubuk chhaupadi," ujar pejabat polisi setempat Janak Bahadur Shahi, seperti dikutip dari Daily Mail.

"Saya yakin ini adalah penangkapan pertama dalam kasus semacam ini," ujarnya yakin.

"Rasanya sangat positif ketika melihat polisi bertindak proaktif dan ini akan mencegah orang lain untuk mengikuti tradisi.

Baca Juga: Dinilai Serakah, Ari Ashkara Sudah Bergelimang Harta Namun Masih Garong Uang Negara, Sosok Istrinya Juga Jadi Sorotan

Tetapi jalan untuk mengakhiri (tradisi) masih panjang," ujar Radha Poudhel, seorang aktivis yang bekerja melawan chhaupadi.

Kematian Rawat ini merupakan kasus yang ketiga tahun ini.

Dua wanita sebelumnya telah dikabarkan tewas karena menghirup asap di pondok menstruasi di distrik sebelah.

Namun, Poudel mengatakan bahwa kematian tersebut tidak dilaporkan dan pihak berwenang hanya bersimpati pada keluarga yang ditinggalkan.

Baca Juga: Biasa Banjir Pujian Soal Penampilannya yang Awet Muda,Istri Bos TV Ini Mendadak Dianggap Kebanting Habis Saat Bersanding dengan Model Iklan Sampo

Tradisi Chhaupadi sendiri sebenarnya sudah dilarang sejak tahun 2005 lalu.

Tetapi hingga kini, beberapa daerah di Nepal masih setia menjalankan tradisi tersebut.

Terutama daerah-daerah yang terletak di bagian barat yang masih terpencil dan konservatif.

Tradisi ini terkait dengan agama Hindu yang menganggap bahwa wanita tak boleh disentuh saat menstruasi dan setelah melahirkan.

Baca Juga: Alasan Penelitian 'Kenakalan Remaja', Oknum Guru BK Paksa 18 Murid Berikan Bulu Ketiak, Bulu Alat Kelamin, Dan Sperma, Ternyata Ini yang Dilakukan!

Mereka akan disir dari rumah, dilarang menyentuh makanan, simbol keagamaan, ternak, serta laki-laki.

Mereka akan dipaksa tidur di gubuk-gubuk sederhana yang dikenal dengan gubuk chhau.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Daily Mail, tribunnews

Baca Lainnya