Alami Pendarahan Nyaris Tak Tertolong, Seorang Ibu Harus Ditandu Gunakan Sarung Usai Pulang Operasi, Begini Kronologinya!

Senin, 02 Desember 2019 | 20:17
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Paulinus

Alami Pendarahan Nyaris Tak Tertolong, Seorang Ibu Harus Ditandu Gunakan Sarung Usai Pulang Operasi, Begini Kronologinya!

Sosok.ID - Viral video di media sosial Facebook, seorang wanita harus ditandu menggunakan sarung karena alami pendarahan pada Senin (2/12/19).

Dilansir dari TribunSintang.com, diketahui ternyata kejadian tersebut terjadi di jalan lintas saran, tepatnya Desa Riam Batu, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Jalan yang rusak parah setelah diguyur hujan menjadi penyebab hingga seorang perempuan yang sedang meringkuk di atas tanah menggunakan alas seadanya tersebut harus ditandu dengan sarung.

Ternyata wanita tersebut sedang menderita sakit hingga harus dibawa ke pusat kesehatan yang memadai.

Baca Juga: Kehadiran Betrand Peto Buat Sarwendah Bingung dalam Bersikap : Sweet Gitu Ya, Kita Peluk Cium

"2020 sudah dekat apalagi Natal dan Tahun Baru, namun kondisi jalan dan jembatan kami masih sangat memprihatikan sehingga keluarga yg sakit dan barang belanjaan di pikul atau di tandu karena mobil dobel gardan pun tidak sanggup melewati jalan tersebut," tulis Paulinus di akun Facebooknya.

Wanita tersebut terlihat meringkuk dan tak berdaya diatas kardus sebagai alas dan kasur lipat sebagai bantalnya.

Dilansir dari TribunPontianak.co.id, Paulinus mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada 29 November 2019 lalu.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Paulinus

Seorang warga ditandu menggunakan sarung viral di media sosial Facebook, Senin (2/12).

Perempuan yang ditandu menggunakan sarung tersebut adalah sepupu dari Paulinus sendiri.

Ayang merupakan warga Dusun Lebuk Lantang, Desa Riam Batu, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalbar.

Ibu Ayang terpaksa ditandu dalam perjalanan pulang pasca operasi akibat pendarahan.

"Baru selesai operasi pendarahan. Saya bawa pulang dari rumah sakit," kata Paulinus, dikutip dari TribunPontianak.com.

Baca Juga: Gegara Aturan Ini, Obat Milik Bocah 12 Tahun Disita oleh Gurunya, Tak Diberikan Walaupun Penyakit Si Murid Kambuh, Akibatnya Fatal!

Perempuan berusia 38 tahun tersebut mengalami pendarahan dan setelah itu, keluarganya membawa Ayang ke rumah sakit di Kota Sintang.

"Turun (dari lebuk lantang ke Sintang) menggunakan motor. Hampir terlambat dan hampir tak tertolong," kata warga Desa Benua Kencana ini, dilansir dari TribunSintang.com.

Seusai pengobatan dan menjalani operasi, Ayang diperbolehkan pulang oleh dokter yang menanganinya.

Wanita berusia 38 tahun tersebut dibawa pulang oleh keluarga menggunakan mobil awalnya.

Namun, sebelum sampai di tujuan, mobil yang ditumpangi tidak bisa meneruskan perjalanan hingga Dusun Lebuk Lantang, karena jalan rusak, dan licin setelah diguyur hujan.

Baca Juga: Inginnya Jadi Cantik, Wanita 26 Tahun Ini Justru Terlihat Seperti Mayat Hidup, Tiap Hari Hanya Makan Sepotong Apel Hingga Tubuhnya Tersisa Tulang Berbalut Kulit

"Jalan hancur, bang. Setiap kali hujan pasti tidak bisa dilewati menggunakan mobil. Licin, terjal. Makanya berbahaya," kata pria yang akrab disapa Kikok ini, dilansir dari TribunSintang.com.

Keluarga yang khawatir akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, akhirnya memutuskan untuk membawa pulang Ayang dengan menggunakan tandu darurat.

Tandu tersebut dibuat dari sarung dan ditopang menggunakan kayu yang ditemukan keluarga di sekitar lokasi.

Ayang kemudian dimasukkan ke dalam sarung, kemudian dipikul sejauh 1,5 kilometer menapaki jalan berbukit dan licin.

Baca Juga: Modus Minta Diantarkan Es Teh ke Rumahnya, Kakek 73 Tahun Perkosa Gadis Penjual Nasi Berkali-kali Hingga Hamil 8 Bulan, Terungkap Kelakuan Bejat Pelaku Usai Ibu Korban Melihat Hal Ini

"Ibu Ayang masih terbaring, namun sudah mulai sehat," kata Kikok soal kondisi terkini Ayang, dikutip dari TribunSintang.com.

Di kawasan tersebut memang dikenal warga memiliki jalan sempit da tanah kuning serta berbukit.

Meski menggunakan mobil double gardan saat melintasi jalan menuju desa tempat tinggal Ayang tersebut tak kan mungkin bisa saat diguyur hujan.

"Mobil double gardan pun tak sanggup lewat jalan tersebut," kata Paulinus kepada Tribunpontianak.co.id, Senin (2/12/2019).

Baca Juga: Jadi Gelandangan dan Terlilit Hutang Miliaran Rupiah, Wanita Ini Pilih Jual Diri ke Lelaki Hidung Belang, Tapi Hidupnya Justru Berakhir Bahagia Usai Bertemu dengan Sosok Ini

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Paulinus

Seorang warga ditandu menggunakan sarung viral di media sosial Facebook, Senin (2/12/2019).

Wilayah Desa Riam Batu, Dusun Lebuk Lantang berjarak 77 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sintang.

Butuh waktu normal untuk bisa sampai dari desa ke kota atau sebaliknya paling tidak selama 3-4 jam.

Namun bila hujan melanda makan akan lebih lama sampai bisa bermalam di tepi jalan menuju desa.

Pada 10 Juli 2019 lalu, ruas jalan dari Desa Benua Kencana ke Riam Batu mendapatkan perbaikan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 oleh Kodim 1205/Sintang, panjang 9,54 kilometer.

Baca Juga: Tepat 6 Bulan Ditinggal Ani Yudhoyono, Presiden Keenam Belum Bisa Move On Sampai Unggah Video Ini, SBY: Saya Harus Memulihkan Hati Saya...

"Jalan licin dan jembatannya sangat rawan karena sudah rapuh. TMMD hanya perbaikan jalan saja, jembatan gak disentuh sama sekali," kata Paulinus, dikutip dari TribunSintang.com.

Paulinus berharap, pemerintah memperhatikan ruas jalan dan jembatan ruas jalan lintas Saran.

Apalagi di Dusun Lebuk Lantang bakal dijadikan oleh pemerintah sebagai sumber air baku PDAM Sintang.

"Bendungan sudah dibangun. Jembatan tolong dibuatkan sesuai standar, jalan yang terjal mungkin bisa dirabat beton atau direndahkan lagi (bukitnya)," harap Paulinus, dikutip dari TribunSintang.com. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Facebook, tribunpontianak.com, TribunSintang.com

Baca Lainnya