Palak Uang Rp 10 Juta, Pria Ini Ancam Warga Gunakan Pistol dan Rompi Penuh Bom, Sempat Gantungkan Bom di Tiang Bendera Hingga Tewas Saat Baku Tembak

Senin, 02 Desember 2019 | 18:45
Kolase Serambinews.com

(gambar ilustrasi) Palak Uang Rp 10 Juta, Pria Ini Ancam Warga Gunakan Pistol dan Rompi Penuh Bom, Sempat Gantungkan Bom di Tiang Bendera Hingga Tewas Saat Baku Tembak

Sosok.ID - Warga Desa Punteut, Kecamatan Sawang, Aceh Utara dan sekitarnya dikejutkan dengan suara rentetan tembakan.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (1/12/2019) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Dilansir dari Serambinews.com, beberapa hari sebelumnya beredar info mengenai teror terhadap warga kampung oleh seorang pria.

Pria tersebut sempat menggantungkan benda seperti bom di sebuah tiang bendera di kawasan tersebut.

Baca Juga: Jadi Gelandangan dan Terlilit Hutang Miliaran Rupiah, Wanita Ini Pilih Jual Diri ke Lelaki Hidung Belang, Tapi Hidupnya Justru Berakhir Bahagia Usai Bertemu dengan Sosok Ini

Namun pria tersebut sempat kabur dari kawasan Sawang setelah aksinya dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Pihak kepolisian yang menerima laporan dari warga tentang orang yang dikabarkan bawa senjata api dan benda mirip bom lalu melakukan pengejaran.

Selang tak berapa lama dari kejadian ancaman bom dari pria misterius itu, meletuslah aksi baku tembak di lokasi yang sama.

Dilansir dari Kompas.com, setelah kejadian baku tembak di kawasan Desa Peunteut, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara membuat seorang pria meninggal dunia.

Wakil Kepala Polda Aceh Brigjen Supriyanto Tarah membenarkan informasi mengenai kejadian itu.

Baca Juga: Inginnya Jadi Cantik, Wanita 26 Tahun Ini Justru Terlihat Seperti Mayat Hidup, Tiap Hari Hanya Makan Sepotong Apel Hingga Tubuhnya Tersisa Tulang Berbalut Kulit

Aksi tembak menembak tersebut bermula dari seorang pria berinisial AD yang datang ke salah satu rumah warga desa untuk meminta uang sebesar Rp 10 juta.

Saat melakukan aksi pemalakan, AD sempat mengancam akan membunuh warga apabila tak menuruti permintaannya.

Warga yang menjadi korban pengancaman tersebut langsung melaporkan insiden pemalakan ke kantor polisi.

Kepolisian setempat kemudian menerjunkan anggota untuk mengintai kawasan Sawangan.

Baca Juga: Modus Minta Diantarkan Es Teh ke Rumahnya, Kakek 73 Tahun Perkosa Gadis Penjual Nasi Berkali-kali Hingga Hamil 8 Bulan, Terungkap Kelakuan Bejat Pelaku Usai Ibu Korban Melihat Hal Ini

Hingga akhirnya pada hari Minggu AD menampakkan diri di wilayah tersebut saat akan melancarkan aksi pemalakan.

kompas.com

Ilustrasi bom

"Begitu AD tiba di lokasi, polisi berusaha menangkap. Namun, pelaku ternyata membawa senjata api dan menembak ke arah polisi, sehingga petugas memberikan perlawanan lewat tembakan juga,” kata Supriyanto, dilansir dari Kompas.com.

Baku tembak terjadi saat pelaku pemalakan mengeluarkan senjata api dan mencoba melukai petugas dengan menembakan senjata tersebut ke arah petugas.

Melihat berbahayanya pelaku tersebut, petugas pun juga melakukan perlawanan hingga baku tembak tak bisa dihindari.

Pelaku pemalakan dengan teror tersebut akhirnya tersungkur dan meninggal ditempat setelah pelor dari petugas menembus tubuhnya.

Baca Juga: Hanya Gegara Tali Tasnya, Mimpi Mahasiswi Cantik Ini untuk Mengemban Ilmu di Korea Kandas, Begini Kisah Tragisnya!

Setelah didekati oleh petugas ternyata pelaku mengenakan rompi penuh dengan bom menyelimuti tubuhnya.

Bom tersebut telah dievakuasi oleh tim penjinak bom dari Brimob Kompi B Jeulikat, Lhokseumawe.

Barang bukti bom dan senjata api rakitan milik pelaku dibawa ke Polres Lhokseumawe untuk diamankan.

Kini, jenazah pria tersebut sudah dibawa ke RSU Cut Meutia Aceh Utara untuk divisum dan saat ini masih berada di kamar jenazah rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Tepat 6 Bulan Ditinggal Ani Yudhoyono, Presiden Keenam Belum Bisa Move On Sampai Unggah Video Ini, SBY: Saya Harus Memulihkan Hati Saya...

"Semalam tiba di RS, setelah divisum. Tadi pagi jenazahnya masih berada di kamar mayat," ujar seorang sumber kepada Serambinews.com, Senin (2/12/2019).

Ternyata pelaku pemalakan sekaligus pengancaman tersebut memiliki jaringan atau kelompok di Aceh Utara.

Supriyanto menyebutkan, polisi telah mengantongi identitas kelompok pria yang bersenjata tersebut.

“Banyak atau sedikit jumlah senjata yang ada di kelompok itu relatif ya, yang jelas kita sudah ketahui identitasnya dan kami pastikan akan melakukan penangkapan terhadap anggota kelompok itu,” kata Supriyanto dikutip dari Kompas.com. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com, serambinews.com