Sosok.ID - Menjadi seorang pelaut bukanlah hal yang mudah karena harus berhadapan langsung dengan alam bebas di lautan.
Segala kemungkinan bisa terjadi hingga dapat merenggut nyawa pelaut tersebut ketika berada di tengah samudera.
Sukarnaen (30), Leordi (29), dan Dedi Azman (18) takkan melupakan momen mengerikan sekaligus melegakan dalam hidup mereka.
Tiga orang tersebut adalah nelayan Indonesia yang akhirnya bisa diselamatkan oleh sebuah kapal tongkang Malaysia.
Tiga nelayan yang terombang-ambing di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Kapal Tanker Malaysia dengan nama JM Sutera 2 menjadi penyelamat ketiga nelayan tersebut.
Saat itu kapal berbendera Negeri Jiran itu sedang melintas di perairan dengan koordinat posisi 01 48.65 N - 105 18.57 E.
Dilansir dari TribunBatam.id, Humas Basarnas Agus Satria menyampaikan, kapal yang digunakan tiga nelayan tersebut untuk melaut mengalami masalah.
Hal tersebut yang mengakibatkan kapal yang digunakan oleh ketiganya mengarungi laut harus karam.
"Kapal nelayan ini mengalami mati mesin. Saat itu cuaca tidak bersahabat, membuat kapal terhempas gelombang, dan tenggelam," ujarnya, Minggu (1/12/2019), dikutip dari TribunBatam.id.
Kapal tersebut tenggelam di tengah laut pada Minggu (29/11/19) sekitar pukul lima sore hingga pukul 6 esok pagi menurut penuturan Agus Satria.
Selama 13 jam ketiga nelayan asal Tanjungpinang ini harus bertahan hidup dengan terombang-ambing di tengah laut agar tidak tenggelam.
Ketiga nelayan asal Tanjungpinang ini terombang ambing di laut dekat perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Saat tubuh mereka mulai kelelahan karena berada di dalam air selama 13 jam, tiba-tiba dari kejauhan terlihat kapal tanker Malaysia, JM Sutera 2.
Kapal berbendera Malaysia tersebut melintas saat sedang melakukan perjalanan dari Brunei Daerussalam menuju Singapura.
Tiga nelayan Indonesia tersebut berusaha menarik perhatian kapal tanker itu agar bisa diselamatkan.
Akhirnya awak kapal tangker tersebut melihat ada tiga orang yang butuh pertolongan.
Meski ketiga nelayan tersebut menggunakan life jaket namun berada didalam air selama 13 jam tanpa makanan adalah hal yang berat.
Setelah berhasil diangkat ke geladak kapal tanker tersebut kemudian mengirimkan pesan elektronik atau e-mail pada Basarnas Tanjungpinang.
Email tersebut dikirim melalui Maritime Rescue Co-ordination Centre (MRCC) Singapura pada Sabtu (30/11/19) pada pukul empat sore atas evakuasi kapal tanker Malaysia.
Selanjutnya, KN SAR Purworejo 101 Tanjungpinang pun bersandar di dermaga utama Basarnas Sekupang Batam untuk menunggu pihak keluarga menjemput korban.
"Kapal tanker ini pun langsung menyelamatkan 3 orang nelayan tersebut. Rencananya pagi ini kami akan mengantar tiga korban ini ke Tanjungpinang," ucapnya, dikutip dari TribunBatam.id. (*)