Viral Diduga Tak Bisa Buang Gas Bikin Usus Orang Ini Membesar, Ternyata di Jakarta Sering Terjadi Kasus Ini, Dokter Gia: Semua Orang Dapat Terkena Volvulus!

Sabtu, 09 November 2019 | 13:00
Kolase Twitter @giapratamamd

Viral Diduga Tak Bisa Buang Gas Bikin Usus Orang Ini Membesar, Ternyata di Jakarta Sering Terjadi Kasus Ini, Dokter Gia: Semua Orang Dapat Terkena Volvulus!

Sosok.ID - Baru-baru ini viral di media sosial mengenai unggahan seorang dokter di akun Twitter pribadinya.

Ia mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan hal yang bikin bulu kuduk merinding.

Diunggah oleh akun Twitter @giapratamamd, sebuah gambar yang diduga adalah usus tersebut terlihat tak lazim.

Terlihat sebuah usus yang panjang diabadikan dalam sebuah foto yang menggembung.

Baca Juga: Beruntung! Artis Komedian Ini Masih Bisa Bertahan Hidup Walau Dengan Satu Paru-paru: Yang Bekerja Sebelah Kanan Saja, Kiri Enggak....

Usus tersebut terlihat membengkak seperti bukan lagi usus yang terdapat dalam tubuh manusia.

Tak bisa terbayangkan usus sebesar itu seperti tak muat apabila berada di dalam tubuh manusia.

Dalam keterangan unggahan di akun Twitter Dokter Gia Pratama menuliskan mengenai kondisi yang menyebabkan usus tersebut membesar.

Keterangan unggah di akun Twitter @giapratamamd tersebut menuliskan bahwa usus tersebut dipenuhi dengan gas.

"Ini adalah Usus besar yang penuh dengan gas", tulis dokter Gia Pratama dalam akun Twitternya.

Baca Juga: Gondok Lihat Sarwendah Terlalu Hemat Sampai Nganggurin Kartu Kredit, Ruben Onsu Akhirnya Ngemis ke Istri untuk Morotin Hartanya

Dokter muda ini juga menuliskan mengenai penyebab terjadinya pembengkakan usus yang berisi gas tersebut.

Peristiwa seperti apa yang diunggah oleh akun Twitter tersebut memiliki istilah medis yakni Volvulus.

Keadaan medis seperti itu disebabkan oleh terpelintirnya usus di segmen descenden hingga membuat gas tak bisa lancar untuk berjalan menuju jalur pembuangan atau anus.

"Karena terpuntir di segmen descenden, dalam sebuah kondisi yang disebut Volvulus," tulis Gia Pratama.

Baca Juga: Sedang Bekerja Membersihkan Jalan di Depan Kantor Bupati Kolaka, Tiba-tiba Wanita Ini Dihajar Oleh Seorang Pemuda Hingga Tersungkur, Begini Videonya!

Apa yang dialami oleh pasien tersebut harus menjadi pelajaran bagi kita semua, seperti apa yang ditulis oleh Gia Pratama.

Ia mengajak netizen untuk tetap bersyukur walau dikondisi apa saja, yang terpenting adalah masih diberi kesehatan.

Menurut Gia Pratama, kesehatan adalah hal penting dalam hidup hingga harus kita syukuri.

Namun terkadang memang hal yang jarang dianggap oleh manusia tersebut, kemudian dilalaikan hingga lupa untuk mengucap syukur.

"Ga usah menunggu kaya, bisa kentut lega setiap hari tanpa hambatan sudah merupakan kenikmatan yang pantas kita syukuri," tulis Gia Pratama.

Baca Juga: Panik Setelah Tembak Rekan Kerja dengan Laras Panjang, Anggota Polisi Ini Arahkan Senapan Pendek ke Kepalanya Untuk Akhiri Nyawanya Sendiri, Begini Kronologinya!

Sampai hari ini, Sabtu (9/11/2019) pukul 07.00 WIB, unggahan tersebut sudah mendapat 18,2 ribu retweet, 1,6 ribu komentar, dan 23,9 ribu like.

Dilansir dari Kompas.com, dokter Gia Pratama, atau pemilik akun Twitter yang sedang hangat diperbincangkan tersebut bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan.

Ia menjabat sebagai Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit swasta tersebut.

Gia Pratama mengatakan bahwa sulit kentut disebabkan kondisi seperti apa yang telah ia unggah di Twitter pribadinya tersebut.

"Itu karena volvulus. Dapat menyebabkan sulit untuk kentut hingga tidak bisa buang air besar," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/11/2019) pagi.

Baca Juga: 3 Hari Tak Juga Dimakamkan, Mayat Remaja Malang Ini Malah Ditaruh di Depan Kantor Walikota, Ini Alasannya!

Melansir dari Kompas.com, di Jakarta sendiri kejadian seperti itu sering ditemukan olehnya.

Bahkan semua orang dapat mengalami hal serupa seperti di dalam unggahan Twitternya tersebut.

"Semua orang dapat terkena volvulus, walaupun sangat kecil kemungkinannya," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Penyebab lain yang dapat mengakibatkan terjadinya volvulus adalah diet tinggi serat, konstipasi kronis, adanya massa di kavum pelvis, serta penyakit chagas dan hisprung.

Penyakit chagas itu adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditemukan dalam tinja dari serangga triatomine.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Maia Estianty Tiba-tiba Singgung Soal 'Teman Datang dan Pergi', BCL Hingga Ari Lasso Sampai Kaget!

Sedangkan hisprung ialah kelainan yang terjadi pada usus besar (kolon).

Tapi Gia mengatakan, menurut statistik lebih besar peluang kena serangan jantung ketimbang kena volvulus oleh pemlintiran di segmen descenden tersebut.

"Tapi menurut statistik, lebih mungkin besar peluang kena serangan jantung dibandingkan kena volvulus," terang dia, dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, volvulus sukar untuk dicegah, lebih baik perbanyak konsumsi air putih dan juga makan buah sayur yang cukup berat. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Twitter

Baca Lainnya