Sosok.ID- Penantian Bangkit Maknutu Dunirat (32) untuk menimang anak pertamanya kandas di tengah jalan akibat perbuatan mantan pacar istrinya.
Bangkit ditemukan meninggal dunia di Sungai Watu Ondo Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada Rabu (16/10/2019).
Suami Mei Nuriawati (28) itu menjadi korban penculikan sekelompok oknum yang menggunakan mobil Ertiga.
Sehari sebelum jasad Bangkit ditemukan, Mei sempat melapor ke polisi bahwa suaminya diculik.
Malang, harapan Mei untuk bertemu dengan suaminya harus pupus karena Bangkit ditemukan sudah tak bernyawa.
Padahal saat itu, ia tengah hamil besar.
Mei pun tak dapat menyembunyikan kesedihannya yang begitu mendalam.
Melalui akun Instagram pribadinya, Mei sempat menuliskan curahan hatinya tentang kenangan dengan suaminya.
Mei teringat kala Bangkit sempat berpesan padanya agar senantiasa menjaga salat.
"Sayangku suamiku Allah lebih sayang sm km.
km tenang di sana ya.
aku n anakmu selalu sayang sm km..
Allah memberi tempat terbaik disana.
aku pasti selalu inget pesen km yang.
jaga sholat biar kelahiran lancar.. aku sayang sm km.
maafin aku.
maafin aku ya sayang..
iloveyou," tulis Mei pilu.
Dilansir dari Surya Malang, pelaku penculikan dan pembunuhan Bangkit kini telah ditangkap diperiksa oleh pihak berwenang.
Diketahui bahwa pelaku merupakan pasangan suami istri Bambang Irawan (27) dan Rulin Rahayau Ningsih (32) yang tinggal di Perumahan Magersari, Sidoarjo.
Tak hanya berdua, pasutri itu menghabisi nyawa korban dibantu oleh empat tersangka lainnya, Kresna Bayu (22) dan Muhammad Rizal Firmansyah (19), serta ARP (27) dan MIR (20) yang kini masih buron.
Pasangan suami - istri Rulin Rahayu Ningsih (32) dan Bambang Irawan (27), warga Perumahan Magersari, Sidoarjo, yang menjadi tersangka dalang pembunuhan Bangkit Maknutu Dunirat (32) warga Desa Karang Budi Kecamatan Gapura, Sumenep, Pulau Madura. Bangkit dan istrinya, Mei Nuriawati (28) yang sedang hamil 7 bulan, tinggal di sebuah rumah di Desa Asrikaton Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Kronologi
Dilaporkan bahwa Rulin adalah mantan pacar Bangkit.
Mereka menjalin hubungan sejak tahun 2015 hingga 2017.
Saat itu, Rulin meminta bantuan pada Bangkit untuk menjualkan mobilnya.
Namun, dari Rp 93 juta uang hasil penjualan mobil, Rulin hanya menerima Rp 5 juta saja.
Sementara sisanya digelapkan oleh Bangkit.
Adapun, Bangkit juga pernah membeli mobil lain dengan atas nama Rulin.
Sehingga mau tak mau Rulin harus melunasi cicilan mobil yang diabawa Bangkit yang bernilai Rp 145 juta.
Oleh karena itu, Rulin berusaha menemui Bangkit saat ia sedang ada pelatihan di Surabaya.
Saat Bangkit ingin pulang, Rulin berusaha mengulur waktu agar Bangkit tak segera pulang sambil menunggu suaminya yang telah memiliki rencana.
Kemudian, Bambang dan ke empat rekannya datang dan memaksa Bangkit untuk masuk ke mobil yang mereka bawa.
Semula, Bambang dan empat rekannya mengaku hanya berusaha untuk menakut-nakuti Bangkit agar mau melunasi hutangnya.
Namun karena Bangkit terus meronta, akhirnya mereka memutuskan untuk membawanya ke Cangar dan melemparkannya ke jurang.
Hingga ia ditemukan sudah tak bernyawa.
Namun, Rulin mengaku tak mengetahui perbuatan yang dilakukan suaminya setelah menculik Bangkit.
"Saya tidak tahu rencananya itu, setahu saya dia (Bambang) lapor ke Polsek dan komunikasi dengan orang Polres Sumenep.
Saya pikir begitu ketemu dibawa ke sana, saya tidak tahu kalau meninggal. Tahunya dari polisi," kata Rulin, seprti dikutip dari Surya Malang.
Proses evakuasi Bangkit yang ditemukan tanpa identitas di Sungai Watu Ondo, Jembatan Cangar 1, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (16/10/2019).
Baru menikah
Dikabarkan bahwa Mei dan Bangkit baru saja menikah pada bulan April lalu.
Kehamilan Mei ini adalah yang pertama bagi mereka.
Sayang, impian mereka untuk membesarkan buah hati bersama kandas karena Bangkit telah meninggalkan dunia ini.
Jasad Bangkit dikebumikan pada Kamis (17/10/2019) lalu di pemakaman keluarga Desa Karang Budi, Kecamatan Gapura.
Semasa hidup bersama, Mei mengaku bahwa ia dan suaminya tak pernah memiliki masalah apa pun.
Mei dan keluarga kini hanya bisa berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Mei curhat sedih teringat pesan terakhir suaminya
(*)