Gara-gara Buah Asli Indonesia Ini, Seorang Pilot Air Canada Umumkan Keadaan Darurat, Hingga Harus Kembali ke Bandara Semula

Kamis, 10 Oktober 2019 | 13:35
Pixabay

(Ilustrasi pesawat terbang) Gara-gara Buah Asli Indonesia Ini, Seorang Pilot Air Canada Umumkan Keadaan Darurat, Hingga Harus Kembali ke Bandara Semula

Sosok.ID - Buah yang banyak disukai oleh warga Indonesia ini memang memiliki ciri khas tersendiri.

Jika dibanding dengan buah-buahan yang lain, mungkin buah ini adalah buah yang paling besar.

Sebab diameter buahnya paling kecil sebesar bola sepak bola ruangan atau dikenal dengan istilah futsal.

Namun keistimewaan yang mungkin mudah diingat bagi orang-orang yang baru pertama kali melihat buah tersebut adalah buah ini memiliki kulit yang lancip cenderung tajam.

Baca Juga: Mau Menikah dengan Kakek Usia 73 Tahun, Wanita Bintang Film Dewasa Ini Malah Menyesal

Uang kedua buah ini memiliki bau yang khas hingga terkadang membuat orang yang bisa mulai bila tak suka bau buah ini.

Baru-baru ini pilot penerbangan mancanegara dari pesawat penerbangan asal Kanada terganggu dengan keberadaan buah asli asia tenggara ini saat di atas ketinggian.

Pilot pesawat Air Canada tersebut mengumumkan keadaan darurat hingga mengeluarkan masker oksigen gara-gara bau buah ini.

Pilot pesawat dengan nomor penerbangan ROU1566 tersebut harus kembali ke Montreal, Kanada, karena tidak tahan dengan bau itu.

Baca Juga: 5 Jenderal Militer Ahli Perang Gerilya yang Diakui Dunia, Indonesia Salah Satunya

Mereka mengumumkan Pan Pan, yakni keadaan darurat tertinggi kedua dalam dunia penerbangan.

Di mana situasinya yang dialami oleh sebuah pesawat penerbangan dianggap serius walaupun tak terlalu membahayakan.

Pesawat dengan rute penerbangan Montreal - Vancouver, Kanada ini harus putar arah dan kembali ke bandara semula.

Sebanyak 245 penumpang dan delapan kru kabin Air Canada seharusnya bakal mencapai Vancouver pada 17 September.

Baca Juga: Tiga Kali Seminggu Diperkosa Sang Ayah Selama 24 Tahun, Penderitaan Gadis Ini Bagaikan Hidup di Neraka

Namun, perjalanan mereka harus terhenti 17 menit kemudian saat berada di atas angkasa dan berbalik kembali ke Montreal

Badan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB) menyatakan dalam laporan terhadap insiden tersebut, tidak ada yang terluka atas kejadian itu.

Awalnya pesawat berjenis Boeing 767 baru saja lepas landas ketika awak kabin mencium adanya bau kuat di seluruh kabin.

Karena tidak bisa menemukan asal dari bau tersebut, pilot kemudian meminta izin untuk mendeklarasikan keadaan darurat, dilaporkan Flight Global.

Baca Juga: Jangan Tidur Diatas Jam 12 Malam, Akibatnya Bisa Mengerikan Seperti yang Dialami Pria Ini

Dan akhirnya mereka mendarat kembali di Montreal, terungkap bahwa bau itu berasal dari durian yang disimpan di kargo kompartemen.

Dilansir DailyMirror.co.uk, Senin (7/10/2019), mereka tidak tahan dengan durian, buah tropis yang dijuluki sebagai "buah berbau paling menyengat di dunia".

Bau itu dikatakan memicu respons jijik yang kuat, dengan orang menyamakan baunya seperti bawang busuk, terpentin, hingga kotoran.

Namun bau tersebut berbanding terbalik dengan rasa yang dimiliki oleh buah tersebut apabila dimakan.

Baca Juga: Kalah Jumlah Bila Berduel, Sopir Truk Akhirnya Tabrak 5 Perampok Dengan Kendaraannya, Polisi Apresiasi Keberaniannya

Pada tahun 2018 pernah terjadi kasus yang hampir sama di dunia penerbangan Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, pada November 2018, pesawat Sriwijaya Air tujuan Bengkulu-Jakarta diprotes penumpang karena membawa sekitar 2 ton durian di kargo.

Maskapai Manajemen yang bersangkutan memberikan komentar bahwa mereka telah mengemas buah tersebut sesuai dengan prosedur dan diletakkan dalam bagasi.

Menurut Kepala Bandara Fatmawati, Anies Wardhana mengatakan bahwa mengangkut buah durian diperbolehkan dalam peraturan penerbangan.

Baca Juga: Pesan Terakhir Istri Soeharto Sebelum Wafat, Diabaikan Orang Terdekat Termasuk Suaminya Tapi 2 Tahun Kemudian Terbukti, Bu Tien: Sudah Cukup, Beliau Sudah Tua

"Di kargo boleh bawa durian tidak membahayakan penerbangan. Namun, kasus kemarin itu mengganggu kenyamanan penumpang lain," ujar Anies.

Namun harus dikemas agar tidak mengganggu penerbangan tersebut. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com, dailymirror.co.uk