5 Jenderal Militer Ahli Perang Gerilya yang Diakui Dunia, Indonesia Salah Satunya

Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:21
Tribun Wiki

5 Jenderal Militer Ahli Perang Gerilya yang Diakui Dunia, Indonesia Salah Satunya

Sosok.ID -Perang Gerilya ada lantaran tak seimbangnya kekuatan tempur antar dua belah pihak yang bertikai.

Di Indonesia zaman kemerdekaan misalnya dimana para pejuang bersenjatakan seadanya harus melawan pasukan Belanda dengan perlengkapan komplit.

Hasilnya para pejuang harus putar otak menghadapi peperangan tak seimbang ini maka terciptalah taktik gerilya.

Gerilya sendiri adalah perang dengan kelompok-kelompok pasukan kecil yang menyerang secara Hit and Run ke posisi musuh yang rentan untuk diserbu.

Baca Juga: Dikenal Barbar dalam Perang, Sparta Yunani Harus Rela Kalah Melawan Pasukan Persia yang Dijuluki Serdadu Abadi

Tujuannya untuk hasilkan kerusakan sebanyak mungkin kepada lawan dan seminimal mungkin mengalami kerugian di pihak kawan.

Terhitung taktik Perang Gerilya amat manjur dalam peperangan yang sangat tidak berimbang hingga melahirkan lima tokoh militer yang mahfum akan strategi perang ini.

Siapa saja kelimanya, berikut Gridhot.ID merangkum dari wearethemighty.com dan DocsOnline.

5. Kim Il-sung

RBTH
RBTH

Kim Il-sung

Jika rakyat Korea entah Selatan dan Utara ditanya siapakah pahlawan dalam melawan pendudukan Jepang di sana pastilah mereka sepakat menyebut Kim Il-sung.

Kakek dari Kim Jong-un ini memang sangat getol membawa Korea merdeka kembali dari penjajahan Jepang sejak tahun 1910.

Mendapat ilmu kemiliteran di Whasung Military Academy tahun 1926, Kim muda langsung terjun melancarkan perang gerilya terhadap tentara Jepang.

Kim bahkan dijuluki oleh Kekaisaran Jepang sebagai Tiger karena kepiawaiannya dalam melancarkan strategi gerilya.

Baca Juga: 5 Kata Mutiara Sun Tzu, Si Ahli Perang Terkemuka yang Bisa Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari

Salah satu kemenangannya melawan Jepang merebut wilayah Poch'onbo dari tangan Jepang tahun 1937.

4. Mao Zedong

medium.com
medium.com

Mao Zedong

Pendiri Republik Rakyat Tiongkok, Mao Zedong, boleh dikatakan sebagai seorang from zero to hero.

Lahir dari keluarga petani miskin, Mao terbiasa bekerja keras sedari dirinya masih kecil.

Tumbuh di lingkungan kaum Proletar membuat Mao muda ikut dalam Revolusi Xinhai untuk menggulingkan Dinasti Qing yang ia anggap selalu menyusahkan rakyat.

Mao kemudian masuk kemiliteran China untuk ikut perang gerilya sejak tahun 1937 melawan tentara Jepang yang menduduki beberapa wilayah di Tiongkok.

Usai Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945, Mao kemudian memerangi kaum Nasionalis China pimpinan Chiang Kai-shek yang menyebabkan perang saudara di sana.

Baca Juga: Iver Huitfeldt Class, Calon 'Monster Laut' Indonesia, Bakal Jadi Kapal Perang Terkuat di Kawasan

Dengan taktik gerilyanya, Mao berhasil menendang kaum nasionalis China yang dibekingi Amerika ke Formosa hingga akhirnya Chiang Kai-shek mendirikan negara Taiwan di pulau tersebut.

3. Che Guevara

Libcom
Libcom

Che Guevara

Sahabat seperjuangan pemimpin Kuba Fidel Castro dan seorang sastrawan, El Che alias Che Guevara amat dikenal akan kiprahnya dalam perang Gerilya menggulingkan diktator Kuba Fulgencio Batista pada tahun 1958.

Ia bersama Fidel Castro sempat harus bersusah payah bergerilya di hutan Sierra Maestra karena kalah ketika menyerbu Barak Moncada tempat pasukan pemerintah bercokol.

Usai menghimpun kekuatan kembali di Sierra Maestra, maka pada tahun 1958 El Che bersama Fidel Castro dan para Revolusioner turun gunung menyerbu Santiago de Cuba.

Pertempuran tak terelakkan antara kaum revolusioner melawan tentara pemerintah Batista.

Batista kalah, ia kabur ke Republik Dominika dan sejak saat itulah Castro memimpin Kuba berkat bantuan El Che.

2. Vo Nguyen Giap

ThoughtCo
ThoughtCo

Vo Nguyen Giap

Harus diakui, Vo Nguyen Giap ialah seorang gerilyawan sejati yang menjalani pertempuran berat melawan dua negara raksasa, Prancis dan Amerika Serikat yang menduduki Vietnam.

Namanya mulai terkenal saat perang Indochina Pertama 1946-1954 karena kemenangan Vo dalam pertempuran Dien Bien Phu melawan tentara Prancis.

Usai Prancis hengkang datanglah Amerika Serikat ke Vietnam untuk memaksakan kehendaknya membendung pengaruh Komunis di negeri itu.

Vo harus masuk hutan lagi, bergerilya lagi bersama milisi Viet Cong dan tentara Vietnam Utara menghadapai pemenang Perang Dunia II Amerika Serikat.

Strategi sangar Vo dalam peperangan ialah saat dirinya merancang Ofensif Tet yang memadukan taktik perang gerilya dan linier.

Gegara ofensif Tet inilah titik balik perang Vietnam berada di tangan Vo Nguyen Giap dan memaksa Amerika Serikat menarik pasukannya dari sana pada 30 April 1975 setelah 19 tahun bercokol di Vietnam.

1. Abdul Haris Nasution

Abdul Haris Nasution

Perwira tinggi TNI yang mendapat lima bintang di pundaknya alias Panglima Besar Abdul Haris Nasution, ialah tokoh militer yang hafal luar dalam taktik gerilya.

Mulai berkarir militer saat Belanda membentuk korps perwira cadangan tahun 1940, Nasution tahu bahwa hidupnya kelak memang tak jauh-jauh dari bau mesiu.

Benar saja, ketika Agresi Militer Belanda merongrong kemerdekaan Indonesia, Nasution menyarankan agar dilancarkan perang gerilya menghadapi serdadu Kompeni.

Saran Nasution itu disetujui oleh Jenderal Soedirman yang lantas mereka berdua bergerilya menghadapi Belanda.

Keberhasilan TNI dalam perang gerilya melawan Belanda tak lepas dari taktik-taktik yang Nasution canangkan.

Taktik-taktik tersebut lantas ia tuangkan ke sebuah buku yang ia beri judul 'Pokok-pokok Gerilya.'

Asal tahu saja buku Pokok-pokok Gerilya karangan Nasution menjadi bacaan wajib para kadet akademi militer di seluruh dunia termasuk Akademi Militer bergengsi Amerika Serikat, West Point.

Konon tentara Viet Cong pimpinan Vo Nguyen Giap juga mencari referensi perang gerilya dari buku ini untuk kalahkan Amerika Serikat di perang Vietnam. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : wearethemighty.com

Baca Lainnya