Mudahkan Koordinasi Antar Menteri, 'Grup Chat WhatsApp' Jadi Solusi di Kabinet Jokowi, Admin Grup Menkominfo: Kalau Kirim Berita Negatif, Saya Kick!

Minggu, 06 Oktober 2019 | 13:40
Kolase Nextren/Kompas

Mudahkan Koordinasi Antar Menteri, 'Grup Chat WhatsApp' Jadi Solusi di Kabinet Jokowi, Admin Grup Menkominfo: Kalau Kirim Berita Negatif, Saya Kick!

Sosok.ID - Menjadi sebuah pertanyaan, bagaimanakan koordinasi antar menteri yang ada di kabinet Jokowi - Jusuf Kalla yang sebentar lagi akan selesai masa tugasnya.

Apakah para menteri tersebut juga memiliki pesan grup menggunakan jejaring pesan instan ataukah tidak?

Ternyata pertanyaan tersebut telah terjawab saat ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara membagikan pengalamannya sebagai pejabat pembantu presiden.

Dalam mempermudah kinerja para menteri dan untuk mempermudah koordinasi antar menteri ternyata pejabat yang dipilih langsung oleh presiden juga menggunakan 'Grup Chat'.

Baca Juga: Istri Siri Anggota TNI Kodim Ditemukan Tewas Membusuk dengan Kondisi Hamil Tua di Dalam Karung, Suami Dicari Polisi

Grup Chat yang dipenuhi oleh para pejabat tinggi tepat di bawah presiden tersebut dipergunakan untuk memberikan informasi antar menteri ataupun berkoordinasi antar menteri.

Hal tersebut dibenarkan oleh Menkominfo, Rudiantara yang juga membeberkan ia sebagai mimin, sebutan untuk admin grup.

Grup WhatsApp (WA) yang diikuti oleh para menteri Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla tersebut memiliki peraturan yang ketat.

Rudiantara mengatakan bahwa peraturan yang tak bisa dibantah oleh anggota grup WA tersebut adalah tidak boleh menyebarkan informasi hoax atau informasi bohong.

Baca Juga: Warga Kerap Kehilangan Uang dengan Cara Tak Wajar, Pengurus RW Tempelkan Peringatan Larangan Tuyul Beroperasi

Konsekuensinya saat ada anggota grup WA tersebut melanggar adalah dikeluarkan dari grup tersebut.

kominfo.go.id
kominfo.go.id

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Dan Rudiantara adalah admin yang berwenang apabila ada anggota grup WA yang melanggar langsung ia tendang keluar dari grup.

“Saya ini mimin di grupnya kabinet Jokowi-JK. Mimin harus berani mengatakan, 'Sekali lagi kalau kirim berita negatif, saya kick.' Sama, di kabinet juga begitu. Kalau mimin bisa kick,” ujar Rudiantara dalam sesi DigiConference Siberkreasi Netizen Fair 2019 di Jakarta, Sabtu (5/10/2019), seperti dikutip dari Kompas.com yang melansir dari Antaranews.

Ada pengecualian dalam mengeluarkan anggota grup chat tersebut, yakni setiap menteri tidak di-kick dari grup kecuali yang sudah di-kick oleh presiden sendiri.

“Cuman, karena teman-teman sesama menteri saya nggak kick, kecuali yang sudah di-kick presiden, saya kick di grup juga,” lanjut pria yang akrab disapa Chief RA itu disambut tawa dari pengunjung Siberkreasi Netizen Fair 2019.

Baca Juga: Tak Pernah Disorot Kamera, Inilah Sosok Istri Fadli Zon, Ternyata Miliki Jabatan Mentereng di Dunia Perbankan

Saat ditemui oleh wartawan, Rudiantara sedang mengisi acara dalam sesi Digicongerence "Beat The Negativity with Positive Mind," di Siberkreasi Netizen Fair 2019.

Dalam sesi yang ia isi tersebut, Rudiantara membagikan tips dan trik menjadi warganet yang pintar.

Dia menyarankan kepada para anggota grup chat agar berani memprotes langsung kepada admin apabila ada anggota lain yang mengirim konten negatif.

“Walaupun kita menerima, ruginya dua kali. Menerima konten negatif satu, kedua pulsa kita tersedot. Jadi jangan mau, kalau di grup WhatsApp ada yang kirim negatif. Rame-rame bukan untuk di-bully. Minta mimin untuk ditendang keluar dari grup,” ujar Rudiantara.

Baca Juga: Resmi Jadi Anggota DPR RI, Ternyata Krisdayanti Sempat Tak Dapat Restu dari Anaknya, Aurel Hermansyah : Kenapa Sih? Pipi Aja Keluar Lho

Ia juga mengatakan apabila dalam sebuah grup chat ada anggota yang mengirimkan konten negatif tapi dibiarkan saja, maka anggota yang lain justru menerima ruginya dua kali.

Pertama informasi bohong yang ia dapatkan dan yang kedua adalah paket data yang tersedot apabila termakan informasi bohong tersebut.

Oleh sebab itu Rudiantara menyarankan apabila ada yang menyebar konten negatif, sekali diperingatkan tapi kalau masih nekat di-kick dari grup tak masalah. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com