Sosok.id - Sungguh biadab kelakuan enamlaki-laki asal Garut, Jawa Barat ini.
Sebab, mereka tega memperkosa seorang gadis SMP yang belum genap 17 tahun.
Satreskrim Polres Garut telah menangkap keenam pelaku yang diduga melakukan aksi pencabulan tersebut.
Dilansir dari Tribun Jabar, tiga di antara enam laki-laki itu masih berusia di bawah umur.
Baca Juga: Remaja Tukang Servis HP Diperkosa 2 Orang Wanita Muda, Modusnya Diundang Dulu ke Apartemen
Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan bahwa, keenam warga Kecamatan Cisompet itu menyetubuhi korban di sebuah rumah rumah kosong.
Pelaku berinisial UJ (44), IL (18), MU (21), SJ, A, dan BA.
Mereka ditangkap setelah korban melapor kepada kepolisian.
"Aksi persetubuhan dilakukan enam pelaku terhadap siswi SMP berinisial ES terjadi pada Senin (30/9/2019) sekitar pukul 20.00," ujar Maradona, Kamis (3/10/2019).
Sebelum melancarkan aksinya, korban terlebih dahulu dicekokiminuman keras oleh para pelaku.
Ketika korban sudah mabuk, korban disetubuhi secara bergiliran oleh para pelaku.
Maradona melanjutkan, korban bisa berkumpul dengan enam pria itu, karena dibawa oleh SJ dan A yang tidak lain teman sekolahnya.
Korban diajak untuk kumpul sambil minum-minuman keras.
Baca Juga: Anaknya Diperkosa dan Dibunuh di Sukabumi, Ibu Kandung NP Ngamuk dan Minta Pelaku Dihukum Mati
"Saat itu korban malah dicekoki sampai mabuk.
Setelah mabuk lalu digilir pelaku," katanya.
Setelah melancarkan aksinya, ucap AKP Maradona Armin Mappaseng, korban langsung diantarkan pulang oleh kedua pelaku yakni UJ dan IL menggunakan sepeda motor ke Kecamatan Pameungpeuk.
Tetapi di tengah perjalanan, malah bertemu dengan ayah korban.
Baca Juga: Usai Merampok, Penjahat Ini Berikan Pilihan Pada Korbannya, Diperkosa Atau Inses Dengan Putranya
"Kedua pelaku mengaku sebagai ojek dan menyerahkan korban di jalan kepada ayahnya," ucapnya.
Melihat gelagat mencurigakan, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pameungpeuk.
Korban lalu diarahkan unuk melapor ke Polsek Cisompet.
"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres karena situasi di sana rawan. Keluarga korban merasa tidak terima dengan apa yang dialami anaknya," ujarnya.
(Firman Wijaksana)