KKB Papua Nyatakan Siap Perang dengan TNI-Polri, Namun Sudah Bolehkah Pakai Helikopter?

Senin, 30 September 2019 | 14:45
Capture Youtube Chanel Central Secretariat of TPNPB-OPM

KKB Papua Nyatakan Siap Perang dengan TNI-Polri, Namun Sudah Bolehkah Pakai Helikopter?

Sosok.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus melakukan serangkaian gerakan pengacauan keamanan di Kabupaten Puncak, Papua.

Kampung Kimak dibakar dan KKB juga membunuh 3 warga sipil.

Sekarang mereka masuk ke Distrik Ilaga yang merupakan ibukota Kabupaten Puncak.

"Kemarin ada pembunuhan terhadap pedagang di bandara, lalu malamnya mereka masuk dengan jumlah yang besar dan melakukan pembakaran di Kampung Kimak".

"Ada beberapa kios yang ada di kampung situ dibakar," ujar Bupati Puncak Willem Wandi saat dihubungi, Minggu (29/9/2019).

Willem meminta seluruh masyarakt untuk selalu waspada menghadapi teror KKB.

Baca Juga: Kesaksian Personel KKO AL Pengangkat Jenazah Korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Bau Busuk Mayat Sampai Buat Tak Bisa Makan 2 Hari

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kontak senjata dengan aparat

Kelompk kriminal bersenjata ( KKB) terus meneror Kabupaten Puncak, Papua.

Setelah menewaskan 3 warga sipil dalam 2 kejadian, mereka kini mulai masuk ke Distrik Ilaga, yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak.

"Kemarin ada pembunuhan terhadap pedagang di bandara, lalu malamnya mereka masuk dengan jumlah yang besar dan melakukan pembakaran di Kampung Kimak. Ada beberapa kios yang ada di kampung situ dibakar," ujar Bupati Puncak Willem Wandi saat dihubungi, Minggu (29/9/2019).

Namun, aksi KKB terus berlanjut hari ini.

Mereka masuk ke Distrik Ilaga dan melakukan kontak senjata dengan aparat keamanan.

"Lalu dilanjutkan tadi pagi di Ilaga, dengan kontak senjata antara KKB dengan TNI yang bertahan menjaga Ilaga. Mereka betul terang-terangan beraksi di siang hari," kata Willem.

Willem mengatakan, KKB masuk ke Distrik Ilaga dan melakukan kontak senjata dengan aparat keamanan.

"Lalu dilanjutkan tadi pagi di Ilaga, dengan kontak senjata antara KKB dengan TNI yang bertahan menjaga Ilaga".

Baca Juga: Viral, Hanya Ditinggal Menutup Gerbang Oleh Pemiliknya Tak Sampai 30 Detik, Mobil Dipinggir Jalan Lenyap Dicuri Orang

"Mereka betul terang-terangan beraksi di siang hari," kata Willem.

2. Warga Diminta waspada teror KKB

Adanya aksi teror yang dilakukan KKB, Bupati Puncak Willem Wandi meminta seluruh masyarakat untuk selalu waspada.

Ia pun menyatakan akan segera kembali ke Ilaga untuk membahas situasi terkini dan mencari solusi bagi masyarakat.

"Besok saya akan ke Ilaga dan kita akan rapatkan agar masyarakat yang ketakutan, dalam jangka waktu yang pendek kita kirim ke Mimika. Kalau kita bertahan di sana pasti mereka tidak tenang," kata Willem.

Selain itu, Willem meminta TNI-Polri untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat sipil yang ada di Ilaga.

3. KKB nyatakan siap perang dengan TNI-Polri

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto membenarkan adanya pembakaran honai atau rumah adat milik Kepala Distrik Kimak, pada Sabtu malam.

Kemudian, pada Minggu pagi, KKB mengeluarkan tembakan dan menyatakan siap berperang dengan TNI-Polri.

Menurut Eko, agar aksi KKB tidak meluas, aparat keamanan melakukan pengejaran dan berjaga-jaga di sekitar lokasi yang diperkirakan menjadi lintasan kelompok tersebut.

"Dari laporan yang diterima, diketahui kelompok itu dipimpin Penni Murib dan Telaga Telenggen," kata Eko.

Menurut Eko, kini warga di Ilaga mengungsi ke Koramil Ilaga.

Seluruh personel TNI masih terus bersiaga untuk mengamankan masyarakat.

Baca Juga: Seperti Seorang Penceramah, Koordinator Aksi Menolak Puluhan Siswa SMK yang Berusaha Mengikuti Demo Mahasiswa di Aceh Tengah

4. Istri Tak tahu suami ditembak KKB

Eni Safitri (28), tidak menyangka bila suara tembakan yang didengarnya telah merenggut nyawa suaminya Caharuddin (25).

Diakuinya, ia sempat mendengar suara tembakan, namun dikiranya bunyi tembakan biasa yang sering didengarnya di Ilaga, Kabupaten Puncak.

"Saya kira itu bunyi biasa. Saat waktu itu sedang tidurkan anak saya dalam kamar," kata Eni ditemui di Kamar Jenazah RSUD Mimika, Minggu (29/9/2019).

Saat peristiwa tragis terjadi pada Sabtu (28/9/2019), Eni sedang menidurkan anaknya Avia Salima yang baru berusia 1,8 tahun.

Dia sempat mendengar suara tembakan, namun dikiranya bunyi tembakan biasa yang sering didengarnya di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Eni sendiri baru mendiami Ilaga selama 8 bulan.

Sedangkan suaminya Caharuddin sudah sekitar 4 tahun menjaga Kios Onyong, di dekat Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga.

"Saya kira itu bunyi biasa. Saat waktu itu sedang tidurkan anak saya dalam kamar," kata Eni ditemui di Kamar Jenazah RSUD Mimika, Minggu (29/9/2019).

Saat peristiwa tragis terjadi pada Sabtu (28/9/2019), Eni sedang menidurkan anaknya Avia Salima yang baru berusia 1,8 tahun.

Dia sempat mendengar suara tembakan, namun dikiranya bunyi tembakan biasa yang sering didengarnya di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Eni sendiri baru mendiami Ilaga selama 8 bulan.

Sedangkan suaminya Caharuddin sudah sekitar 4 tahun menjaga Kios Onyong, di dekat Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga.

"Saya kira itu bunyi biasa. Saat waktu itu sedang tidurkan anak saya dalam kamar," kata Eni ditemui di Kamar Jenazah RSUD Mimika, Minggu (29/9/2019).

Eni kemudian keluar dari dalam kamar.

Baca Juga: Bak Model Pose Dua Jari Saat Akan Dipotret, Janda Berusia 22 Tahun Ketahuan Lakukan Esek-esek di Semak Bareng 8 Pria

Dia sempat menanyakan suaminya di mana, namun warga yang berada dekat kios hanya terdiam.

Eni pun terkejut, saat melihat di bawah meja kasir dalam kios suaminya sudah tergeletak dengan bersimbah darah.

Eni mengaku, setelah mendengar cerita para saksi, kedua terduga pelaku yang menembak mati suaminya itu sudah pernah berbelanja di kios sebelumnya.

"Orang itu biasa datang belanja. Tapi saya tidak sempat lihat karena waktu saya keluar mereka sudah pergi," katanya.

Minggu sore, jenazah Caharuddin, telah diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Walenreng, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone.

Jenazah Caharuddin sebelumnya pada Minggu pagi diterbangkan dari Ilaga ke Timika menggunakan pesawat milik maskapai Dimonim Air.

Selanjutnya, dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Mimika untuk dikafani dan dishalatkan di Masjid Agung Babussalam, Jalan KH. Dewantara, Kota Timika.

Baca Juga: Kehilangan Uang Rp 225 Juta di Safety Box Hotel di London, Iis Dahlia: Enggak Ada Pertanggungjawabannya, Kan Jadi Pusing

Sebelumnya, pada Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIT, Caharuddin meninggal setelah ditembak oleh KKB pimpinan Lekakak Telenggen.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, dari keterangan masyarakat disebutkan bahwa melihat adanya dua orang menggunakan celana pendek dengan ciri-ciri menggunakan penutup kepala hitam, tinggi sekitar 160 cm, dan berbadan kekar serta brewokan.

Satu di antara mereka menggunakan sepatu lumpur. Para pelaku kemudian mengeluarkan pistol dan menembak korban.

"Mereka mengeluarkan pistol lalu mengarahkan kepada korban, serta melakukan penembakan yang mengenai kepala Korban hingga meninggal dunia," kata Kombes Kamal saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu sore.

Setelah menembak korban, kedua pelaku lalu menyampaikan kepada masyarakat yang hendak berbelanja di kios bahwa mereka berdua adalah adik dari Lekakak Telenggen.

"Setelah itu kedua pelaku melarikan diri ke arah Kali Nakimo atas Bandara Ilaga," tuturnya.

Setelah menembak korban, kedua pelaku lalu menyampaikan kepada masyarakat yang hendak berbelanja di kios bahwa mereka berdua adalah adik dari Lekakak Telenggen.

"Setelah itu kedua pelaku melarikan diri ke arah Kali Nakimo atas Bandara Ilaga," tuturnya. (*)

Artikel ini pernah tayang di Tribunnews dengan judul "4 Fakta Kontak Senjata di Papua, KKB Nyatakan Siap Perang dengan TNI-Polri"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya