Sosok.ID- Demo mahasiswa di berbagai wilayah di Indonesia yang digelar pada 24-25 September lalu menyisakan cerita-cerita menarik.
Salah satunya adalah para pedagang yang mendapat rezeki berkat aksi besar-besaran tersebut.
Walaupun suasana sekitar tidak kondusif, mereka tetap santai berjualan di tengah kerusuhan yang terjadi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa pedagang yang berjualan saat demo mahasiswa:
1. Pedagang asongan
Telah diberitakan oleh Sosok.id sebelumnya, seorang pedagang asongan berhasil meraup untung hingga Rp 4 juta saat berjualan di tengah aksi mahasiswa.
Ia adalah Nur (43) yang berkelliling di tengah kumpulan mahasiswa yang tengah menyuarakan keadilan sembari membawa dagangannya.
Berbagai jenis minuman dan beberapa jenis makanan ia edarkan sambil berteriak agar suaranya dapat terdengar.
Setidaknya, tiga kardus minuman dan 200 bungkus mie instan ludes terjual.
2. Pedagang cilor
Seorang pedagang cilor juga terlihat di tengah kerusuhan demo mahasiswa.
Pedagang yang membawa barang dagangan dengan sepeda motor itu melewati kerumunan demonstran yang tengah menghindari water canon.
Namun, dengan santainya, pedagang itu melewati kerumunan itu begitu saja.
3. Penjual nasi goreng
Penjual nasi goreng juga terlihat menghentikan gerobaknya di tengah aksi demo.
Penjual itu juga terlihat membuat nasi goreng dengan santainya.
Tak peduli bila sewaktu-waktu terjadi kerusuhan, sang penjual nasi goreng tetap semangat mengais rezeki.
Baca Juga: Dapat Ratusan Tepuk Tangan dari Mahasiswa, Video Emak-emak Usir Massa Demo yang Halangi Jalan Viral!
4. Penjual es jeruk
Seorang penjual es jeruk juga terlihat tengah menutupi wajahnya yang terkena gas air mata saat demo berangsur ricuh.
Sembari menahan pedihnya efek dari gas air mata, penjual itu tetap menunggu dagangannya, yaitu es jeruk.
Sementara dari kejauhan terlihat polisi sudah bergerak maju dengan barian perisainya.
5. Penjual rujak
Masih di tempat yang sama dengan penjual es jeruk, gerobak rujak juga terllihat di dekatnya.
Bukannya memindahkan dagangan ke tempat yang lebih aman, si penjual tetap duduk santai menunggu gerobaknya.
Sedangkan di jalan, barisan polisi yang berperisai semakin bergerak mendekati posisinya.
(*)