Sosok Ananda Badudu yang Diciduk Polisi Lantaran Penggalangan Dana Demo, Rupanya Bukan Orang Biasa

Jumat, 27 September 2019 | 12:40
Bidik layar instagram Banda Neira

Sosok Ananda Badudu yang Diciduk Polisi Lantaran Penggalangan Dana Demo, Rupanya Bukan Orang Biasa

Sosok.ID - Ananda Badudu diciduk kepolisian Polda Metro Jaya pada Jumat (27/9/2019).

Ia ditangkap pada pukul 04.00 WIB di kediamannya di Gedung Sarana Jaya,Jalan Tebet Barat IV Raya, Jakarta Selatan.

Mengutip Kompas.com, Jumat (27/9/2019) Ananda ditangkap polisi lantaran mentrasnfer sejumlah uang kepada Mahasiswa.

Dana itu disinyalir untuk membiayai demonstrasi di depan Gedung DPR.

Baca Juga: Inses Satu Keluarga di Sukabumi, Gegara Sering Tonton Video Mesum, Sang Anak Sering Minta Bersetubuh dengan Ibunya

Netizen pun menuntut pembebasan Ananda Badudu melalui tagar #BebaskanAnandaBadudu di Twitter.

Lantas siapakan sosok Ananda Badudu?

Ananda Badudu bernama lengkap Ananda Wardhana Badudu, merupakan mantan vokalis grup band Indie Banda Neira.

Di Banda Neira ia bersama dengan Rara Sekar yang merupakan kakak dari Isyana Sarasvati.

Baca Juga: Kehidupan Mengerikan Penjara Wanita Israel, Tahanan Seakan Terjebak dalam Lingkungan Setan

Selain itu ia juga oernah bekerja sebagai wartawan Tempo dan Vice.

Usai berada di dunia jurnalistik, Ananda bergabung ke lembaga Amnesty International.

Selama di Tempo, Ananda pernah mendapat tugas untuk meliput di Polda Metro Jaya.

Lebih dari itu ternyata Ananda merupakan cucu dari penyusun kamus Bahasa Indonesia yakni JS Badudu.

JS Badudu merupakan ahli bahasa Indonesia dimana semasa hidupnya menorehkan tinta emas untuk bahasa nasional kita.

Baca Juga: Kasus Inses di Sukabumi, Sang Ibu Ternyata yang Minta Duluan Lantaran Suami Loyo, Begini Kronologinya

JS Badudu juga merupakan orang pertama yang mendapat gelar guru besar dai Fakultas Sastra Unpad.

Beberapa karya besar JS Badudu antara lain Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994), revisi kamus Sutan Muhammad Zain; Kamus Kata-kata Serapan Asing (2003); Pelik-pelik Bahasa Indonesia (1971); Inilah Bahasa Indonesia yang Benar (1993); Kamus Peribahasa (2008); dan Membina Bahasa Indonesia Baku (1980).(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya