Sosok.ID - Aksi demo mahasiswa yang terjadi di berbagai wilayah sejak Senin (23/9/2019) kian memanas.
Ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai intansi pendidikan dan universitas turun ke jalan guna memperjuangkan hak reformasi bangsa.
Dilaporkan Kompas.com dan Tribunnews, Selasa (24/9/2019) puluhan ribu mahasiswa memenuhi area depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Para mahasiswa disebutkan akan ramai-ramai menggelar aksi penolakan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan pengesahan revisi Undang-undang KPK.
Dikutip dari Kompas.com, mahasiswa datang menggunakan kendaraan bermotor dan juga angkutan umum.
Para mahasiswa juga dilaporkan mengenakan jas almamater dari kampus mereka masing-masing.
Ratusan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah tersebut juga akan menuju ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyampaikan aspirasinya.
Tak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, mahasiswa dari berbagai kota juga turut ikut dalam aksi tersebut.
Di tengah panasnya aksi demo mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat yang memprotes pengesahan RUU KPK dan RKUHP, ada segelintir cerita unik yang menarik untuk disimak.
Salah satunya adalah dari seorang pedagang asongan bernama Nur.
Melansir Kompas.com, pedangan asongan berusia 43 tahun ini telah mangkal di lokasi demo sejak hari pertama.
Sejak hari pertama Nur mengaku dagangannya selalu ludes terjual.
Saat mahasiswa tengah ramai menyuarakan keadilan, Nur terus berkeliling mejajakan dagangannya.
Bermodalkan mie instan dan beberapa bungkus minuman, Nur hilir mudik menawarkan barang dagangannya pada para mahasiswa yang tengah berdemo.
Dengan tangan kanan menenteng botol minuman, Nur berusaha meneriakkan barang dagangannya, bersahutan dengan orasi massa.
Sesekali ia berhenti ketika ada mahasiswa yang berniat membeli dagangannya.
"Alhamdulillah udah beberapa kardus buat minuman aja. Terakhir itu tadi tiga (kardus) Belum saya hitung tapi yang jelas beda dari hari biasa," ujar Nur seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Nur mengatakan dirinya tak hanya berjualan aneka minuman saja, namun juga beberapa jenis makanan.
Inisiatif ini dilakukan Nur karena menilai dagangannya pasti laku keras di tengah aksi massa di bawah terik matahari seperti ini.
Harga yang ia tawarkan untuk setiap barang pun bervariatif.
Mulai dari air mineral yang seharga Rp 5 ribu hingga mie instan kemasaan yang ia jual dengan harga Rp 15 ribu.
Dan rupanya insting bisnisnya yang berjualan di tengah aksi demo memberikan untuk besar.
Dalam sehari saja, Nur mengaku bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 4 juta.
"Ada juga popmie. Kalau sudah siang orang bukan cuma haus aja, lapar juga.
Jadi yang banyak dibeli itu minuman sama popmie. Itu sudah ada 200 popmie yang terjual. Kalau omzet hari ini ada Rp 4 juta, tapi kotor ya," kata Nur.
Agar tak kehilangan momen unjuk rasa, Nur dibantu oleh saudaranya kembali ke rumah untuk mengambil stok dagangan.
"Saya mau jualan lagi. Kebetulan rumah deket dekat dari sini jadi kalau habis ngambil, ini sudah kedua," kata Nur. "Kalau lihat untung hari ini sih maunya sih demo setiap hari," tutupnya lalu tertawa.
(*)