Tak Terima Ponselnya Disita, Seorang Siswa di Gunung Kidul Datangi Gurunya Berbekal Celurit

Rabu, 11 September 2019 | 15:21
Tangkapan layar Facebook Yuni Rusmini

Murid bawa celurit ke sekolah karena tak terima ponselnya disita.

Sosok.ID - Memang di beberapa sekolah, penggunaan ponsel oleh murid pada saat pelajaran berlangsung dilarang.

Sementara beberapa sekolah ada yang sama sekali melarang siswanya membawa ponsel ke sekolah.

Jika nekat ponsel akan disita oleh pihak sekolah dan orang tua yang bersangkutan yang harus mengambilnya.

Mengutip akun facebook Yuni Rusmini, Rabu (11/9/2019) sebuah video mempertontonkan bagaimana sikap seorang siswa di Gunung Kidul kepada gurunya ketika mendapati ponselnya disita.

Baca Juga: Saat Soekarno Hentikan Pidatonya Pasca G30S/PKI, Ajudan Berikan Selembar Nota yang Isinya Buat Putra Sang Fajar Was-was

Dalam video tersebut terlihat seorang guru disebuah sekolah sedang duduk di ruang guru.

Ketika melongok dari jendela , didapatinya seorang siswa berbaju merah membawa sebilah celurit mendatangi sekolah sendirian.

Sembari merekam kejadian itu, guru yang melihat siswanya sedang emosi langsung mengambil sebuah ponsel dari laci mejanya dan berlari keluar menemui siswanya.

Mengetahui hal tersebut, si siswa berbaju langsung memasang badan di depan sekolah dengan perasaan amarah.

Baca Juga: Peristiwa 9/11 WTC, Duka Internasional yang Dimanfaatkan Tentara Bayaran AS Blackwater untuk Mengeruk Keuntungan

Sang guru yang ketakutan lantas melempar ponsel tersebut ke hadapan siswanya.

"Nyoh tak balikne, jupuk gek mulih, trus pindah sekolah, rasah sekolah neng kene meneh (Tuh udah aku kembalikan, ambil trus pulang, jangan sekolah di sini lagi)," kata sang guru.

Menurut keterangan di postingan saat itu seorang siswa yang diduga kecanduan game online, ketahuan guru bermain ponsel disekolah, lalu disita.

Siswa lantas balik ke rumah, datang lagi ke sekolah sambil bawa celurit untuk mengambil ponselnya.

Netizen memberikan komentarnya mengenai peristiwa ini.

Baca Juga: DN Aidit Cuma Kroco, Dua Orang Inilah Dedengkot PKI Sesungguhnya Karena Pernah Bertemu dengan Stalin di Moskow

"Boikot siswa macam ini di sekolah manapun daripada nyawa guru yang jadi taruhan," komentar akun Facebook Agus Fitrie.

"Jangan di terima di sekolah manapun,,, sangsi sosial," balas akun Facebook Ranisha Rans.

"Bagus pak guru murid gg mau di atur ,biar di beri pelajaran orang tuanya sendiri ,gag punya sopan santun," tulis akun Facebook Purwanti Munawaroh.

"Pihak Yang Berkompeten, Monggo Segera Disikapi.Itu Sudah Masuk Kategori Kriminal," tambah akun Facebook Djoko Ajjah.(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Facebook