Penjelasan Mengapa Audisi Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum Tahun 2019 Bakl Jadi yang Terakhir, Yoppy Rosimin: Kami Bakal Kembali ke Cara Konvensional

Senin, 09 September 2019 | 06:30
MEDIA PB DJARUM

Presiden Director Djarum Foundation, Victor R Hartono, dalam sambutannya saat perayaan ulang tahun PB Djarum ke-50 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Minggu (28/4/2019)

Sosok.ID- Tahun 2019 akan menjadi akhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis Indonesia.

Yakni, Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang diselenggarakan oleh PB Djarum.

Keputusan itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

PB Djarum ditiadakan pada 2020 terkait dengan klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.

Baca Juga: 15 Tahun Berlalu, Inilah 5 Fakta Pembunuhan Munir, Ada Kejanggalan Hingga Dalang Pembunuhan yang Masih Berkeliaran Bebas

Yoppy menjelaskan bahwa dirinya sudah mengusulkan dua opsi jalan tengah agar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tetap berjalan di tahun-tahun berikutnya.

"Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy.

Namun, menurut penuturan Yoppy, KPAI menolak usulan tersebut.

Mereka meminta pelaksanaan audisi umum steril dari brand Djarum.

Baca Juga: Alami Muntah Hingga Perut Membesar Layaknya Orang Hamil, Wanita Usia 23 Tahun Rupanya Alami Kondisi Kehamilan yang Langka

"Saya tidak bisa menghapus nama Djarum sama sekali. Wong ini juga menurut saya sudah sangat berkurang embel-embel Djarum-nya," tutur Yoppy.

Yoppy mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa lama audisi tersebut bakal vakum.

"Saya belum tahu berhentinya untuk sementara atau selamanya. Tergantung cuaca nanti. Sekarang saya pasrahkan saja ke publik. Kalau ada pihak yang bisa menggantikan audisi itu, entah dari pihak swasta atau mana, silakan saja," ucap Yoppy.

"Saya sudah memberikan usulan, tetapi kalau tidak ada titik temu, ya lebih baik berhenti saja," tutur Yoppy lagi.

Baca Juga: Niat Hati Pamer Mobil Mewah ke Wanita Cantik, Pria Sombong Ini Malah Tak Sengaja Tabrak Pohon Hingga Kendaraannya Remuk

Namun demikian, Yoppy tetap memastikan rangkaian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang sudah berjalan akan tetap dilanjutkan hingga babak final di Kudus pada November mendatang.

"Untuk pencarian pemain baru kami mungkin akan kembali ke cara konvensional. PB Djarum akan datang ke turnamen-turnamen daerah dan melihat pemain potensial. Kalau ada, ya kami berikan penawaran," ucapnya.

Yoppy juga memastikan bahwa sekolah bulu tangkis binaan Djarum masih tetap hidup, hanya saja tidak ada audisi ke daerah-daerah seperti sebelumnya.

"PB Djarum tetap jalan terus. Yang hilang hanya audisinya saja," kata Yoppy.

Baca Juga: Kejam! Dalam Pengaruh Narkoba, Pasutri Tega Bunuh Bayi Sendiri dan Sembunyikan Jasadnya di Dalam Kotak Pendingin Hotel

Saat ini Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 sedang singgah di Kota Purwokerto.

Purwokerto menjadi kota kedua yang menjadi tuan rumah Audisi Beasiswa Bulu Tangkis 2019 setelah Bandung.

Rangkaian acara Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Purwokerto akan dimulai pada Minggu (8/9/2019) dan berakhir pada Selasa (10/9/2019), bertempat di GOR Satria.

Sebelumnya, KPAI menilai Djarum Foundation telah memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan brand image Djarum dalam kegiatan audisi bulu tangkis.

Baca Juga: Destria Wibowo, Hanya Diupah Rp 150 Ribu Menjadi Alasan Tinggal di Ruang Guru Sebuah Sekolah Selama 14 Tahun

Imbauan KPAI sudah disepakati sejumlah lembaga negara lain seperti Kemenko PMK, Kemenpora, Kemenkes, Bappenas, dan BPOM setekah pertemuan di Kantor KPAI pada Kamis (1/8/2019).

Kegiatan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis dinilai telah mengeksploitasi anak dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor (PP) 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.

PP 109 mengatur perlindungan khusus bagian anak dan perempuan hamil.

Oleh karena itu, jika ingin melanjutkan kegiatan audisi bulu tangkis, Djarum Foundation diminta untuk sesegera mungkin menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi brand image Djarum.

(Faishal Raihan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Audisi PB Djarum Tak Bakal Ada Lagi Tahun Depan"

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Baca Lainnya