Kisah Para Mayat-mayat Tidur di Gunung Everest

Rabu, 28 Agustus 2019 | 06:00
Bastille Post

Posisi di mana jenazah Francys ditemukan.

Sosok.ID - Gunung Everest, sebuah gunung yang menjadi impian tertinggi para pecandu ketinggian alias pendaki.

Everest adalah atap dunia, setiap tahunnya para pendaki berbondong-bondong menggapai puncaknya.

Namun tak sedikit pula yang pulang tinggal nama.

Banyak kehidupan berakhir dan gunung itu seolah menjadi kuburan masal para pendaki yang gugur.

Baca Juga: Usaha Warung Buburnya Gulung Tikar, Kini Nasib Norman Kamaru Malah Jadi Seperti Ini

Salah satu yang terkenal adalah sosok mayat "Sleeping Beauty" yang tak lain adalah sosok Francys Arsentiev.

Bercerita tentang kisah pendakian Francys Arsentiev, kembali pada 22 Mei 1998.

Dia adalah seorang pendaki dari Hawaii.

Saat Francys berusia 6 tahun, dia dibawa ayahnya ke Colorado Peak.

Saat itulah hasratnya untuk naik gunung sangat tinggi muncul.

Hingga suatu ketika, dia memutuskan untuk mendaki Gunung Everest tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.

Baca Juga: Kejam, Hanya Karena Alasan Ini Istri yang Sewa Pembunuh Bayaran Tega Habisi Suami dan Anak Tirinya

Pada saat yang sama, suaminya Sergei Arsentiev mengalami kecelakaan ketika mereka mencapai puncak.

Pada saat itu, Francys mulai mengalami hipotermia, suaminya Sergei harus berjuang untuknya bersama tim Uzbek. Dia meminta tabung oksigen dan obat-obatan.

Tetapi mereka jatuh ke tebing dan mati dan tidak pernah kembali.

Setelah banyak pendaki yang lewat, tidak ada yang berhenti untuk menyelamatkan Francys sampai pasangan Ian Woodall dan Cathy O'Dowd lewat dan menemukannya sekarat.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh, Hanya Modal Uang Puluhan Ribu, Seorang Ibu Menangkan Rp 160 Juta Tiap Bulan Selama 30 Tahun

Dalam kondisi tersebut, Francys mengatakan kepadanya, "Jangan tinggalkan aku, mengapa kamu melakukan ini padaku?"

"Aku orang Amerika," katanya berulang kali.

Meskipun keduanya ingin membantu Francys, dia telah banyak kehilangan kemampuan untuk melakukan sesuatu karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Jika dia memutuskan untuk menyelamatkannya turun gunung kemungkinan besar ketiganya dalam bahaya.

Maka, keduanya memutuskan untuk menyerah mendaki dan memutuskan untuk menemani Francys sampai dia meninggal.

Baca Juga: Kisah Sedih Romi Apriansyah, Hanya Bisa Terdiam Menahan Sakit Pembengkakan Jantung

Sebelum meninggal, Francys menulis surat kepada putranya yang berumur 10 tahun, "Hei! Paul! kami sedang mendaki gunung, kami merindukanmu, aku mencintaimu, cium Mommy."

Setelah itu, dia meninggal di puncak tersebut. Sampai tahun berikutnya, pasangan itu kembali ke Everest dan mereka menemukan tubuh Francys masih di tempat yang sama.

Karena tidak ada kekuatan dan peralatan memadai, mereka tidak bisa memindahkan Francys untuk turun dari gunung.

Pada tahun 2007, Ian Woodall kembali ke Gunung Everest, dia memindahkan tubuh Francys ke lereng yang landai di dekat jalan utama sambil membungkusnya dengan bendera Amerika. (Afif Khoirul M)

Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul "Kisah Pilu Mayat 'Sleeping Beauty' yang Meninggal di Gunung Everest, Sebelum Mati Dia Menangis Sambil Ucapkan Kalimat Ini"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : intisari

Baca Lainnya