Sosok Soedarpo Sastrosatomo, Kakek Mertua Lulu Tobing, Salah Satu Perunding Perjanjian Linggarjati Hingga Dirikan Perusahaan Pelayaran

Kamis, 10 Agustus 2023 | 11:46
Kolase (instagram @happysalma/samudera.id)

Sosok Soedarpo Sastrosatomo, Kakek Mertua Lulu Tobing, Salah Satu Perunding Perjanjian Linggarjati Hingga Dirikan Perusahaan Pelayaran

Sosok.id - Kabar bahagia yang tak diduga datang dari aktris senior, Lulu Tobing, baru-baru ini ia dinikahi cucu konglomerat pendiri PT. Samudera Indonesia, Bani M Mulia.

PT. Samudera Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, yang pernah menguasai distribusi barang se-Indonesia.

Suami baru Lulu Tobing, Bani M Mulia saat ini menjabat sebagai dirut di perusahaan yang didirikan oleh sang kakek.

Banyak catatan mentereng yang pernah dicatat oleh Kakek mertua Lulu Tobing ini.

Baca Juga: Sebut Gaston Castano Tak Tahu Malu Rebutkan Harta Warisan Julia Perez, Mbak You: Dia tuh Siapa? Kasih Nafkah aja Enggak!

Dilansir Sosok.ID dari laman Wikipedia.org, Soerdarpo Sastrosatomo adalah seorang diplomati ulung, serta juru runding di beberapa perjanjian saat awal kemerdekaan Indonesia.

Pria kelahiran Pangkal Susu, Langkat, Sumatera Utara, pada 30 Juni 1920 ini adalah pendiri perusahaan dimana suami Lulu Tobing menjabat jadi dirutnya.

Soedarpo adalah anak dari Mas Sadeli Sastrosatomo dan Rd. Ngt Sarminah asal Klaten, Jawa Tengah.

Ayahnya bekerja sebagai petugas jawatan garam dan candu di kawasan Sumatera sekitar tahun 1920-an.

Baca Juga: Kini Tajir dan Sukses Geser Posisi Cucu Soeharto di Hati Lulu Tobing, Bani M Mulia Rupanya Dulu Hanya Staf Magang di Perusahaan Keluarga Sendiri

Tahun 1929 saat ia berusia 9 tahun, sang ayah mangkat.

Soedarpo kecil bersama kedelapan saudaranya kemudian dibawa kembali ke Klaten.

Ia mengenyam pendidikan MULO dan AMS pada masa penjajahan Belanda di Yogyakarta.

Di AMS inilah ia bertemu dengan sahabatnya yang kelak jadi wartawan kawakan, Rosihan Anwar.

Singkat cerita, Soedarpo muda melanjutkan pendidikannya di Ika Daigaku (Fakultas Kedokteran UI pada masa pendudukan Jepang).

Baca Juga: Kisah Rahmadi, Dikurung di Dalam Kotak Selama 3 Tahun Oleh Orangtuanya, Kondisinya Memprihatinkan

Disana sepakterjangnya sebagai aktivis kemerdekaan dimulai, bersama dengan Soedjatmoko dan kakaknya, Soebandio Sastrosatomo mereka sering melancarkan aksi protes terhadap Jepang.

Salah satunya aksi mogok massal bersama kelompok mahasiswa Asrama Prapatan 10 dan Asrana Mahasiswa Kedokteran Ika Daigaku pada bulan Juni 1945.

Hingga mereka dipanggil oleh Sutan Syahrir dan beberapa tokoh nasional masa itu karena aksi mereka tersebut.

Kedekatan Soedarpo dan sahabatnya Soedjatmoko membawa mereka masuk dalam jajaran pekerja Kementrian Penerangan di awal kemerdekaan Indonesia di bawah Perdana Menteri Sutan Syahrir.

Baca Juga: 3 Tahun Tinggalkan Keluarga Cendana, Lulu Tobing Akhirnya Resmi Dipersunting Cucu Juragan Kapal

samudera.id

Soedarpo Sastrosatomo

Bahkan sepak terjang keduanya dianggap sebagai sebuah pasangan emas oleh wartawan senior Rosihan Anwar.

Dalam suatu kesempatan Rosihan Anwar pernah berkata bahwa sahabat masa sekolahnya, Soedarpo, bersama dengan Soedjatmoko menjadi diplomat handal kepunyaan Indonesia.

Dalam buku berjudul "Biografi Soedarpo Sastrosatomo", karangan Rosihan Anwar, kakek dari Bani M Mulia adalah penghubung antara Sutan Syahrir dengan Soekarno-Hatta ketika perundingan Linggarjati sedang berlangsung.

Dari meja perundingan di tanah air, karir diplomasi Soedarpo berlanjut ke New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Perampok Toko Emas di Magetan Bawa Samurai dan Bom Rakitan, Ternyata Pernah Tusuk Mantan Bupati Madiun Pakai Obeng

Menurut Rosihan Anwar pada 1948 bersama LN Palar, Soemitro dan Soedjatmoko, Soedarapo ditugaskan di Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Dia ditunjuk sebagai atase pers.

Di negeri Paman Sam, Soedarpo dan Soemitro meminta dukungan pemerintah Amerika atas kedaulatan Indonesia.

Namun karir politik Soedarpo muda terhenti ketika ia secara resmi mengajukan permohonan berhenti sebagai diplomatik saat Ali Sastroamidjojo menjabat menjadi Dubes di Amerika tahun 1950.

Baca Juga: Seorang Ayah Terpaksa Bopong Jenazah Anaknya Pulang Jalan Kaki Gara-gara Ditolak Pinjam Ambulans, Dinkes Tangerang: Saya Mohon Maaf

Kisah unik dari Soedarpo adalah sebelum ia mengundurkan diri jadi diplomat Indonesia di AS, ia sempat berkeliling Indonesia selama tiga bulan untuk mengamati bisnis apa yang bisa ia jajaki apabila keluar dari dunia politik.

Nasib baik dipihak Soedarpo, dengan usaha yang cukup keras dan kegigihan yang tak terhenti akhirnya ia sedikit demi sedikit bisa membangun bisnis yang luar biasa sukses.

Bahkan perusahaan yang ia dirikan PT. Samudera Indonesia menjadi perusahaan besar, bahkan aset yang dimiliki oleh perusahaan keluarga Soedarpo Sastrosatomo ini diperhitungkan di kancah Internasional.

Dilansir dari Forbes.com, tercatat aset kekayaan bisnis milik keluarga Soedarpo Sastrosatomo pernah meraih peringkat 37 keluarga terkaya versi Forbes tahun 2006.

Baca Juga: Bak Ajang Permainan, Seekor Walabi Nyaris Mati Usai Ditembak Berulang Kali dan Dijadikan Lelucon oleh Sekelompok Remaja

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Forbes, wikipedia