Tampil di Pentas Budaya, Seorang Pesulap Tewas Terbakar Usai Gagal Lakukan Atraksi Menggunakan Api

Selasa, 13 Agustus 2019 | 19:15
Kompas.com/ANDI HARTIK

Jenazah Rachmat Budiri (53) atau Budi Ayuga saat dimasukkan ke dalam mobil ambulance di Kamar Mayat RSSA Kota Malang, Senin (12/8/2019)

Sosok.ID- Seorang pesulap tewas terbakar setelah atraksinya yang menggunakan api gagal.

Rachmat Budiri tewas dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Pria yang juga dikenal sebagai Budi Ayuga itu mengalami luka bakar di bagian atas tubuhnya.

Kejadian bermula ketika seniman tari yang juga seorang pesulap itu melakukan atraksi api di Pentas Apresiasi Budaya Kampung Celaket, Kota Malang, Jawa Timur.

Namun, atraksi yang dilakukan pada Sabtu (27/6/2019) itu gagal dilakukan oleh pria 53 tahun tesebut.

Baca Juga: Tak Sudi Dibelikan BMW Saat Minta Jaguar, Seorang Pria Hanyutkan Mobil Mewah Senilai Rp 600 Juta Itu ke Kali Berarus Deras

Melansir dari Kompas.com, teman Budi, Yongki Irawan menjelaskan kondisi korban.

"Ada infeksi di punggung yang berpengaruh ke ginjalnya," ujar Yongki, mengutip Kompas.com Senin (12/8/2019).

"Kondisinya drop dan dinyatakan meninggal," jelasnya.

Kegagalan atraksi itu disebabkan oleh kesalahan teknis.

Biasanya, Budi menggunakan minyak tanah atau spiritus saat beraksi.

Baca Juga: Terlalu Lama Karaoke dan Bernyanyi dengan Nada Tinggi, Paru-paru Seorang Pria di Cina Mengalami Kolaps

Tapi malam itu, ia menggunakan bensin jenis pertamax.

Selain itu, Budi juga tidak tampil bersama rekan tim yang biasa mengiringinya.

Yongki mengungkapkan bahwa kondisi Budi sempat menunjukkan perbaikan.

Namun, akibat infeksi di punggungnya, nyawanya tak tertolong lagi.

Lantaran, infeksi itu telah menjalar hingga ke organ ginjalnya.

Baca Juga: 6 Jam Disandera KKB Papua, Briptu Heidar Tewas Tertembak Saat Berusaha Melarikan Diri

Sebelum di rawat di RSSA Kota Malang, Budi telah lebih dulu dirawat di Rumah Sakit Lavellete Kota Malang.

Salah seorang teman Budi lainnya, Imam Muslich, mengatakan bahwa ia adalah orang yang baik.

Ia dikenal sebagai sosok yang baik di kalangan seniman.

Bahkan, tak jarang Budi tampil dalam pertunjukkan amal.

"Saat kita bikin donasi untuk korban gempa, Mas Budi tampil melewati api," ujar Imam, mengutip Kompas.com.

Baca Juga: Diduga Overdosis Pil Ekstasi, Wanita Muda Pekerja Salon Tewas Usai Dugem di Diskotek

Jenazah Budi lantas dibawa pulang ke kediamannya.

Tepatnya di Jalan Tanjung Putra nomor 44 Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber Kompas.com