Putih, si Gadis Tomboy Penunjuk Jalan Rombongan Gerilya Jenderal Soedirman

Senin, 05 Agustus 2019 | 14:27
kodam14hasanuddin-tniad.mil.id

Jenderal Soedirman kala memimpin perang gerilya terhadap Agresi Militer II Belanda.

Sosok.ID- Siapa yang tak kenal Jenderal Soedirman, Kisah kepahlawanannya begitu menggelegar.

Dia adalah pencetus perang gerilya di awal kemerdekaan Indonesia.

Panglima perang jenius yang pernah dimiliki oleh Indonesia, namun sayang meninggal diusia yang terbilang belum tua.

keberhasilan perang gerilya Jenderal Sudirman tak kan bisa lepas dari bantuan rakyat Indonesia pada masa itu.

Baca Juga: Niat Ingin Melindungi dengan Sengaja Kunci Pintu Mobil, Seorang Kakek Nangis Pasrah Saksikan Cucunya Tewas Dilahap Api

Banyak masyarakat membantu keberhasilan perang gerilya tersebut, ada yang menyediakan penginapan dan makanan, dan ada pula yang menyatakan kesediaan untuk menjadi penunjuk jalan.

Dalam buku yang berjudul, "Soedirman Prajurit TNI Teladan", menceritakan kisah unik namun tetap heroik.

Di buku tersebut menceritakan perjalanan gerilya Jenderal Soedirman yang dipandu oleh seorang pemandu jalan bernama 'si Putih', mungkin hanya nama sapaan.

Cerita ini bermula pada 24 Januari 1949 malam, Kapten Tjokropranolo, pengawal Soedirman memutuskan jalan dari Desa Jambu menuju Warungbung, salah satu nama dusun di daerah antara Trenggalek dan Ponorogo.

Baca Juga: Kisah Gangster Yakuza Mengawal Soekarno Saat Kunjungan ke Jepang Gegara Ada Ancaman Pembunuhan

Disekitar wilayah tersebut ternyata juga dipakai oleh tentara Belanda sebagai markas.

Markas Belanda tersebut terletak di Kasugihan, jaraknya kurang lebih 1,5 kilometer dari tempat peristirahatan Soedirman dan pasukannya.

Cover Buku Soedirman Prajurit TNI Teladan

Jenderal Soedirman

Oleh alasan tersebut, penduduk setempat menyarankan kepada tentara Indonesia untuk keesokan harinya segera bergegas berpindah tempat agar tidak ketahuan oleh tentara Belanda.

Benar saja ketika keesokan harinya pada 25 Januari 1949, suara kendaraan militer Belanda terdengar begitu dekat dengan rombongan Jenderal Soedirman.

Rombongan gerilyawan pun bergegas mempercepat perjalanannya, dan akhirnya tak berpapasan dengan kendaraan militer Belanda tersebut.

Pada keesokan harinya, untuk mempercepat perjalanan, Tjokropranolo seperti biasa mencari seorang penunjuk jalan dari warga setempat yang paham mengenai wilayah tersebut.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Ilmuwan Temukan Lumba-lumba yang Dirawat Ikan Paus

Rombongan Jenderal Soedirman berencana ingin memotong jalan Ponorogo-Trenggalek.

Dalam buku yang berjudul "Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia", menceritakan bahwa Tjokropranolo diperkenalkan dengan si putih, orang yang akan menunjukan jalan pintas menuju Ponorogo.

Si Putih memiliki perawakan kecil, berkulit putih, berperangai lembut tapi geraknya lincah.

Tak ada yang berani menjadi penunjuk jalan di desa setempat selain si Putih.

Baca Juga: Pelaku Perusakan Rumah Ditangkap, Sering Hina Menteri Susi di Medsos dan Mengaku Kerasukan Roh, Begini Kondisi Kejiwaannya

Tanpa banyak pertanyaan si Putih diterima menjadi penunjuk jalan rombongan gerilyawan Jenderal Soedirman.

Selama dua hari dua malam si Putih berjalan menjadi penunjuk jalan gerilyawan, dan sampailah di desa Ngideng, salah satu nama desa di Ponorogo.

Seperti biasa ketika rombongan gerilyawan yang juga di sertai oleh Jenderal Soedirman berhenti untuk istirahat di suatu wilayah maka pasukan akan mandi bersama-sama.

Namun anehnya ketika si penunjuk jalan tersebut diperintahkan oleh Tjokropranolo untuk ikut serta prajurit lain mandi bersama, ia menolak dan memilih mandi ditempat lain.

Baca Juga: Proyek Wardenclyffe Tower, Jika Terwujud Masyarakat Bisa Dapat Listrik Gratis, Tanpa Kabel dan Anti Mati Lampu

Penolakan tersebut menimbulkan pertanyaan bagi sang ajudan Jenderal Soedirman.

Ia pun memerintahkan seorang anggota rombongan untuk mengikuti si Putih, karena curiga si penunjuk jalan tersebut menyebarkan keberadaan Jenderal Soedirman kepada tentara Belanda.

Dan ternyata dari hasil pengamatan anggota rombongan tersebut diketahui si Putih adalah seorang wanita yang bertabiat laiknya pria.

Mungkin untuk sekarang si Putih bisa dikatakan seorang wanita tomboy.

Baca Juga: Sosok Sripeni Inten Chayani, Baru 2 Hari Menjabati Dirut PLN, Listrik Padam di Sebagian Wilayah Jawa

Namun atas jasanyalah rombongan Jenderal Soedirman bisa sampai tujuan dengan selamat.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : YouTube, tribunnews, intisari

Baca Lainnya