Sosok.ID- Gempa kembali mengguncang wilayah Banten pada Sabtu tengah malam.
Sebelumnya, gempa sudah mengguncang wilayah Banten pada Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.03 WIB.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 tersebut bahkan terasa hingga Jakarta sampai Yogyakarta.
Adapun peringatan adanya potensi tsunami yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Hal tersebut lantas membuat warga, terutama yang bermukim di wilayah pesisir khawatir.
Walaupun 2 jam kemudian, BMKG telah mencabut peringatan tsunami.
Namun, warga Sukabumi dari Kampung Jamban, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu memilih untuk bertahan di pengungsian.
Tepatnya di Masjid Ar Rasyid, Perumahan Graha Kiara Lawang, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Melansir dari Kompas.com, warga pesisir pantai selatan Sukabumi tersebut memilih bertahan di masjid karena khawatir akan terjadi tsunami.
Ditambah lagi pada Sabtu (3/8/2019) pukul 00.22 WIB.
Berdasarkan data BMKG, gempa susulan ini bermagnitudo 4,4.
Adapun pusat gempa berada di 7.43 LS - 106.48 BT sekitar 49 km barat daya Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 27 kilometer.
"Tadinya mau pulang ke rumah, karena pengumuman tsunami sudah dicabut," ujar salah satu pengungsi, Ela Nurlaela (36) di Masjid Ar Rasyid.
"Namun, karena ada gempa lagi akhirnya kami bertahan di sini," tambahnya.
Ela mengaku sebelumnya ada banyak warga yang mengungsi di masjid itu, bahkan hingga mencapai ratusan.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5.3 Skala Richter di Dekat Ibu Kota Yunani Athena, Kerugian Capai Rp 56 miliar
"Sekarang hanya keluarga kami ada tiga kepala keluarga dan beberapa tetangga kami," ujarnya.
Koordinator Pos SAR Sukabumi Faber Sinaga menjelaskan bahwa, pascagempa banyak warga pesisir selatan Sukabumi yang mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi atau perbukitan.
Seperti di Kecamatan Palabuhanratu, ada tiga tempat pengungsian.
Yakni Kantor Pos SAR Sukabumi, Kodim 0622 dan Masjid Ar Rasyid di Perumahan Graha Kiara Lawang.
Namun, setelah peringatan tsunami dicabut, banyak warga yang kembali ke rumah masing-masing.
"Setelah peringatan tsunami dicabut, warga yang mengungsi kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Faber.
"Namun, ada juga yang bertahan seperti di Masjid Ar Rasyid," jelasnya.
Saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan seluruh potensi SAR yang tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.
(*)