Sosok.ID - Entah kenapa dan bagaimana kebanyakan orang lebih tahu Vladimir Lenin sebagai pencetus Komunis era kini.
Padahal dirinya hanya 'mengekor' Karl Marx, pencetus Das Kapital, sebuah buku yang digunakan pedoman bagi Lenin serta tokoh komunis di seluruh dunia.
Tapi Lenin berani mengklaim jika paham Marxisme-nya lebih benar dari si pencipta sosialis, Karl Marx.
Dikutip dari historyhit.com, Minggu (18/11) boleh-boleh saja Vladimir Ilich Ulyanov nama asli Lenin menganggap versi Marxismenya paling benar.
Toh partai yang didirikannya 'Partai Komunis Uni Soviet' juga sudah dibubarkan tahun 1991 oleh pemerintah Soviet sendiri lantaran mencoba mengkudeta pemimpinnya saat itu, Mikhail Gorbachev.
Gegara kudeta tersebut, Uni Soviet bubar, miris pengagas pembentukan Soviet malah meruntuhkan apa yang sudah diusahakannya dahulu.
Usai bubar, Rusia dan Ukraina ketiban sial karena harus menanggung utang semasa Soviet ada.
Berikut 7 fakta mengenai Lenin, bapak komunis Uni Soviet.
1. Kakaknya dieksekusi aparat kekaisaran Rusia
Kakak Lenin, Alexander harus digantung aparat kekaisaran Rusia akibat ikut dalam upaya pembunuhan sang kaisar pada Maret 1887.
Sempat mengajukan permohonan ampun kepada kaisar, namun tetap saja Alexander dihukum gantung pada Mei 1887.
2. Pernah kena D.O dari kampus
Gegara ikut-ikutan aksi protes mahasiswa terhadap kekaisaran Rusia, Lenin kena Drop Out (D.O) dari Universitas Kazan pada Desember 1887.
Namun ia beruntung lantaran dirinya kemudian diterima di Universitas St.Petersburg hingga menamatkan studinya di sana.
Setelah lulus, Lenin mengambil 'jalan pedang' meronrong kekaisaran Rusia yang dianggapnya harus ditumbangkan.
3. Karl Marx, Sang Maha Guru
Lenin amat memuja Karl Marx yang ia anggap sebagai maha guru, inspirasi utamanya.
Bahkan ia menganggap versi Marxismenya yang ia sebut Leninisme adalah yang paling benar.
4. Diasingkan ke Siberia
Usai menerbitkan esainya yang bertema Marxisme tahun 1894, Lenin bepergian ke Perancis, Jerman dan Swiss untuk bertatap muka dengan orang-orang yang sepemikiran dengannya.
Namun saat kembali ke Rusia ia dibekuk oleh aparat keamanan dan dijebloskan ke penjara sebelum diasingkan ke Siberia tahun 1900.
Baca Juga: Perjuangan Agung Hercules Melawan Kanker Glioblastoma, Tumor Ganas yang Menyerang Otak Kirinya
5. Tak nasionalis
Saat Perang Dunia I pecah Lenin berharap Rusia kalah perang agar mencoreng muka Kaisar Nicholas II.
Padahal berbagai pihak menginginkan agar Rusia menang dalam perang sengit itu.
Keinginannya terwujud pada Maret 1917 dimana Rusia sedang morat marit karena perang dan kaisar turun tahta.
Hal ini kemudian dimanfaatkan Lenin beserta partai Bolsheviknya untuk melakukan kudeta mengambil alih kekuasaan.
6. Hampir tewas dibedil
Usai berpidato di Moskow Agustus 1918, Lenin ditembak oleh seseorang yang tak suka dengan gaya kepemimpinannya.
Namun ia tidak mati saat itu juga dan baru meninggal pada tahun 1924 akibat keracunan serpihan logam bekas proyekil peluru yang bersarang di tubuhnya dulu.
7. Jasadnya diawetkan
Tersiarnya kabar meninggalnya Lenin kemudian membuat ribuan orang berbondong-bondong melayatnya.
Mayatnya tidak dikubur, melainkan dibalsem dan diawetkan.
Lantas jasad Lenin dipajang disebuah bangunan dalam kompleks Lapangan Merah Moskow agar publik dapat menontonnya sebagai sebuah simbol Uni Soviet. (Seto Aji/Sosok.ID)