Kamp 'Penghancuran Perut Buncit' Polda Jatim, Tempat Penurunan Berat Badan Bagi Personil yang Obesitas

Jumat, 19 Juli 2019 | 16:05
Humas Polda Jatim

Kamp 'Penghancuran Perut Buncit' Polda Jatim, Tempat Penurunan Berat Badan Bagi Personil yang Obesitas

Sosok.id - Berprofesi sebagai aparat kepolisian mengharuskan memiliki postur tubuh yang ideal sehingga menunjang pelaksanaan tugasnya.

Polisi yang memiliki kelebihan berat badan, tentu akan mempersulitnya saat melakukan pengejaran pelaku kejahatan.

Pada awalnya memang postur tubuh polisi saat awal menjadi polisi masih terlihat kekar, dengan berat badan ideal.

Setelah berdinas beberapa waktu, tidak sedikit aparat kepolisian yang berat badannya naik hingga perutnya menjadi buncit.

Baca Juga: Viral Ajakan Serbu Nyi Roro Kidul Pakai Baju Hijau di Pantai Parangtritis, Memang Berbahaya, Ini Sebabnya!

Bermaksud untuk mengembalikan postur tubuh ideal, puluhan polisi di Polda Jawa Timur dikirim ke kamp 'penghancuran perut buncit'.

Dilansir dari Kompas.com (18/7/2019), puluhan polisi yang posturnya sudah tidak lagi ideal itu digembleng fisik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto Jawa Timur.

Di sana mereka akan menjalani karantina selama 10 hari diberikan program fisik untuk membakar lemak-lemak di tubuhnya.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, menuturkan setidaknya ada 50 personil di Polda Jatim dari masing-masing satuan kerja yang dikirim untuk mengikuti program sejak 15-26 Juli 2019.

Baca Juga: Kisah Pilu Seorang Pria yang Ditinggal Meninggal Istri Tercinta, Baru 3 Bulan Resmi Menikah Setelah 8 Tahun Menjalin Cinta

"Namanya program penurunan indeks massa tubuh bagi personil yang overweight atau obesitas," katanya, Kamis (18/7/2019).

Aparat kepolisian tersebut akan menjalani olah gerak tubuh yang dapat membakar lemak tubuh seperti lari dengan menggunakan jaket parasut, long march, senam aerobik, renang, dan lain sebaginya.

Aparat kepolisian juga menerima materi psikologi.

"Pola makan dan menu juga disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan dari program ini berdasarkan petunjuk ahli gizi dari bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jatim," terangnya.

Baca Juga: Terpujilah Pak! Momen Sosok Anggota Polisi Gendong Calon Haji Tertua yang Berdesakan Masuk Bus

Program tersebut bertujuan agar para personil Polda Jawa Timur bisa lebih leluasa dan maksimal menjalankan tugasnya melayani maayarakat.

"Biar lebih gesit dan cekatan melayani masyarakat," tandasnya.

Setiap kantor polisi akan secara berkala mengirimkan dua hingga tiga polisi yang kelebihan berat badan ke pusat pelatihan itu.

Mereka akan mengikuti kegiatan seperti olahraga, mengendarai sepeda dan menerapkan diet sehat kaya protein untuk mengurangi berat badan sebanyak mungkin.

Baca Juga: Budi Gunawan, Sosok di Balik Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Berikut Sepak Terjangnya Sebagai Kepala Badan Intelejen Negara

Menurut laporan lokal, polisi yang beratnya mencapai 200 kilogram berhasil menurunkan berat badan sebanyak 60 kilogram, sementara yang sedikit kelebihan berat badan (sekitar 80 kg) turun sebanyak 20 kg.

Aparat kepolisian juga menerima materi psikologi.

Hal tersebut disambut baik oleh personil kepolisian yang memiliki berat badan berlebih.

Karena program ini akan membantu mereka dalam menstabilkan kinerja sebagai aparat kepolisian dan tidak terganjal dengan permasalahan kebugaran serta berat badan.

Program yang dilakukan oleh Polda Jatim tersebut juga bisa dikatakan sebagai profesionalitas menjadi aparat kepolisian Republik Indonesia. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya